GridHEALTH.id - Tepat sepekan setelah terjadinya gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR mengguncang Cianjur, Jawa Barat.
Kejadian yang tidak terduga ini meninggalkan banyak kisah bagi orang-orang yang mengalaminya.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Minggu (28/11/2022) melaporkan ada 73.693 jiwa yang telah mengungsi dari 151 terdampak.
Korban meninggal dunia akibat bencana ini juga cukup banyak, yakni sekitar 310 orang, pada Jumat (25/11/2022).
Namun selain kisah yang memilukan, ada sejumlah keajaiban yang dirasakan oleh para korban gempa yang selamat.
Salah satunya Azka Maulana Malik, bocah berusia 7 tahun yang selamat dari gempa Cianjur.
Dirinya berhasil diselamatkan oleh tim SAR yang bertugas, setelah tiga hari terjebak di antara puing reruntuhan rumahnya yang sudah hancur.
Ayah Azka, Eka, mengatakan bahwa saat itu tim SAR yang melakukan penyelamatan menanyakan tentang lokasi anaknya terakhir berada.
"Saya ditanya tim SAR, saya tunjukkan temapt posisi kamar pribadi saya," ujarnya dikutip dari Kompas.tv, Kamis (24/11/2022).
Untungnya proses penyelamatan berjalan lancar. Adanya celah antara kasur dan lemari membuat Azka masih bisa menghirup udara.
Baca Juga: Lahir Beberapa Jam Setelah Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Langsung Beri Nama untuk Si Bayi
"Posisi anak saya itu tergeletak di pinggir kasur, jadi ada celah untuk dibuka (tim SAR)," jelas Eka.
Kisah dramatis korban gempa Cianjur seperti Azka, dapat menyentuh hati. Terlebih, saat diselamatkan anak tubuh anak tersebut lemas.
Bagaimana tidak, saat terjebak di bawah puing-puing bangunan rumahnya, Azka sama sekali tidak makan ataupun minum.
Selain tubuhnya yang lemas, pada bagian perut Azka juga terdapat luka memar yang diduga terjadi akibat adanya tekanan.
"Syukur anak ini ditemukan dalam kondisi hidup. Kondisi tubuhnya baik, tidak ada luka, cuma ada luka memar bagian dalam di perut sebelah kanan," kata Komandan Pleton SAR (Danton) Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Ipda Sutrisno.
Sebelum Azka, dua anggota keluarga lainnya yakni ibu dan neneknya juga telah ditemukan. Hanya saja, keduanya dinyatakan meninggal dunia.
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk bisa berfungsi dengan normal, misalnya menyeimbangkan temperatur tubuh dan menjaga sel-sel tetap hidup.
Secara umum, dilansir dari Medical News Today, orang bisa bertahan tanpa minum air selama kurang lebih tiga hari.
Akan tetapi, beberapa faktor juga mempengaruhi kemampuan bertahan hidup seseorang tanpa air, seperti Azka yang merupakan korban gempa Cianjur.
Misalnya saja usia, kondisi kesehatan secara keseluruhan, hingga faktor fisik di antaranya tinggi badan maupun berat badan.
Untungnya Azka ditemukan tepat waktu, sehingga nyawanya masih bisa terselamatkan. Pasalnya, tubuh yang tidak mendapatkan asupan air, tak akan berfungsi dengan baik.
Dehidrasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan menurunnya volume darah, kurangnya darah yang beredar di dalam tubuh, dan menyababkan tekanan darah menurun drastis.
Bila hal tersebut terjadi, dapat berujung pada ketidaksadaran atau bahkan kematian. Pada saat yang sama, mulut juga akan mengering dan sistem pencernaan melambat.
Setelah berhasil diselamatkan, Azka menjalani pemeriksaan lebih lanjut di RSUD Sayang Cianjur.(*)
Baca Juga: Tanggap Darurat Bencana Cianjur 30 Hari, Jokowi Lewat Darat Tinjau Lokasi Bencana
Source | : | BNPB |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar