GridHEALTH.id - Rambut rontok saat hamil merupakan salah satu keluhan ibu hamil yang bisa dijumpai.
Meski demikian, kondisi ini cukup sering, yakni sekitar 40 hingga 50 persen ibu hamil.
Rambut rontok saat hamil kerap dihubungkan dengan masalah hormon yang meningkat, hingga kekurangan zat besi.
Rambut rontok pada ibu hamil biasanya terjadi hingga bulan-bulan awal setelah melahirkan.
Sebenarnya, berkat meningkatnya hormon estrogen sewaktu hamil, sudah lumrah jika rambut wanita menjadi lebih tebal dan berkilau.
Sayangnya, ada juga wanita yang mengalami rambut rontok pada ibu hamil atau di bulan-bulan awal setelah melahirkan.
Pada dasarnya, atau setelah melahirkan tergolong normal dan bisa dipengaruhi oleh hormon, stres, atau kondisi medis dari kehamilan.
Saat hamil, perubahan hormon terkadang menyebabkan jumlah rambut yang masuk ke fase istirahat meningkat hingga mencapai 60%.
Kondisi ini disebut juga telogen effluvium.
Inilah beberapa penyebab yang bisa terjadi ketika rambut rontok saat hamil.
Baca Juga: Pilihan Terbaik Vitamin Rambut yang Bagus Atasi Rambut Rontok
Telogen effluvium adalah kondisi yang menyerang sejumlah kecil wanita hamil dimana rambut kian menipis dan rontok akibat stres atau syok.
Trimester pertama kelahiran bisa menyebabkan stres pada tubuh karena perubahan hormon secara dramatis.
Akibat stres, sekitar lebih dari 30% rambut memasuki fase telogen atau “istirahat” dari siklus hidup rambut.
Hal itu membuat ibu hamil akan mengalami kerontokan yang parah.
Selain itu, masalah kesehatan mungkin timbul selama kehamilan, yang mengarah ke telogen effluvium.
Kondisinya bisa sangat parah, terutama jika terkait juga dengan hormon yang tidak seimbang.
Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) atau hipotiroidisme (terlalu sedikit hormon tiroid) jadi salah satu penyebab rambut rontok saat hamil.
Rambut rontok adalah salah satu gejala hipotiroidisme.
Baca Juga: Perawatan yang Tepat untuk Atasi Rambut Rontok Setelah Keguguran
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan rambut rontok saat hamil karena berimbas pada jumlah sel darah merah yang berfungsi mengantar oksigen ke organ-organ tubuh.
Selain rambut rontok, juga mungkin mengalami kelelahan, detak jantung tidak normal, sulit bernapas, dan sering sakit kepala.
Kendati sudah mengetahui penyebab rambut rontok saat hamil tersebut terjadi, inilah beberapa tips untuk mengatasinya.
Saat keramas, gunakan sampo dan kondisioner dengan kandungan yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi.
Saat memilih sampo dan kondisioner, pilihlah produk yang mengandung silika dan biotin, karena dinilai aman dan efektif untuk mengatasi rambut rontok.
Rambut basah dapat disisir terlebih dulu dengan menggunakan jari tangan.
Selain itu, hindari juga terlalu sering menyisir rambut.
Baca Juga: Penyebab Rambut Rontok Setelah Operasi dan Cara Perawatannya
Terlalu sering mengikat rambut, baik diikat ke belakang menjadi cepol atau ekor kuda, berisiko membuat rambut menjadi lebih mudah patah.
Bumil disarankan untuk lebih sering menggerai rambut.
Mengeringkan rambut menggunakan hair dryer dengan panas maksimal, terlalu sering meluruskan rambut dan menggunakan pengeriting rambut, serta mewarnai rambut dengan cat rambut berbahan kimia keras juga dapat memperburuk rambut rontok saat hamil.
Jika memang perlu menata rambut dengan beberapa cara di atas, Bumil sebaiknya menggunakan pengering atau pelurus rambut dengan suhu panas yang rendah.
Buah dan sayur banyak mengandung antioksidan dan flavonoid.
Kandungan tersebut dipercaya dapat memperkuat rambut yang tumbuh dan melindungi folikel rambut, sehingga rambut tidak mudah rontok.
Itulah penyebab rambut rontok saat hamil dan cara mengatasinya.
Baca Juga: Obat Apotek yang Aman Digunakan Atasi Rambut Rontok Saat Menyusui
Source | : | klikdokter.com,alodokter,Sehatq.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar