se
GridHEALTH.id - Kapalan terbentuk saat kulit mengalami gesekan dan tekanan berulang kali yang akhirnya membuat kulit menebal dan mengeras untuk melindungi diri dari kerusakan, dan dalam waktu singkat, kapalan muncul.
Kapalan bukanlah masalah medis yang serius bagi kebanyakan orang (walaupun penderita diabetes harus selalu menyadari perubahan pada kaki mereka), dan dalam banyak kasus, kita dapat membiarkan kapalan hilang dengan sendirinya.
Namun terkadang kapalan bisa menjadi masalah, jika terinfeksi atau berubah menjadi borok. Ini akibat sering dikopek-kopek.
Padahal, ada banyak cara menghilangkan kapalan dengan aman. Misallnya dengan menggunakan salep yang dijual di apotek.
“Sebenarnya, tubuh kita sangat jenius untuk menguatkan dan melindungi area kulit yang berulang kali digosok atau mengalami trauma,” kata Caren Campbell, MD, dokter kulit yang berbasis di California. "Tetapi menghilangkan kapalan dengan bantuan obat/salep juga bisa dilakukan."
Salah satu cara menghilangkan kapalan yang direkomendasikan dokter adalah dengan menggunakan salep yang dijual bebas di apotek.
Jika sudah terjadi kapalan, ada obat kaki kapalan yang dapat diperoleh di apotek, seperti dikutip dari situs farmaku.com;
1. Salep Kalpanax
Selain digunakan untuk mengobati masalah kulit seperti panu, kutu air, dan kadas. Kalpanax Salep juga bisa dijadikan sebagai obat kapalan karena mengandung asam salisilat.
Salep ini juga mengandung bahan lainnya seperti menthol, asam benzoate, sulfur presipitatum, dan champor.
Oleskan pada bagian kulit kapalan dua kali sehari pada pagi dan malam. Sebelum mengoleskan salep, pastikan kulit dalam kondisi sudah dibersihkan dan kering. Ketika mengoles, lakukan secara perlahan dan tipis-tipis untuk menghindari adanya iritasi.
Apabila terjadi alergi akibat kandungan di salep ini atau efek samping lainnya seperti gatal, peradangan, iritasi kulit, dan kulit kemerahan, hentikan pengobatan dan segera ke dokter.
Source | : | GridHEALTH.id,Farmaku.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar