Namun, sebaiknya jangan biarkan hal ini berlarut-larut dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bersedihlah secukupnya, terima bahwa perpisahan adalah hal terbaik, kemudian mulai susun rencana untuk melangkah kembali.
Fokus pada Anak-Anak
Salah satu pihak yang paling rentan dalam perceraian orangtua adalah anak-anak.
Maka dari itu, sebaiknya jangan mengabaikan anak dan cobalah berfokus dalam mengurus segala kebutuhannya.
Minta Bantuan Keluarga dan Teman
Jika memang masih merasa sedih, rasakan hal itu terlebih dahulu.
Jika dibutuhkan, cobalah untuk meminta bantuan pada anggota keluarga lain atau teman untuk melewati masa sulit serta trauma setelah perceraian.
Terapi
Baca Juga: Kedua Kaki Sri Muna Ibunda Dewi Perssik Bengkak, Kepikiran Omongan Orang Tentang Putrinya
Jika dibutuhkan, tidak ada salahnya untuk menjalani terapi psikologis untuk mengatasi trauma setelah perceraian.
Cobalah untuk berlatih teknik menenangkan diri, seperti teknik pernapasan atau meditasi.
Susun Rencana ke Depan
Daripada terpaku dan membuat trauma memburuk, cobalah untuk fokus merencanakan masa depan.
Pikirkan dan percayalah bahwa semuanya akan membaik seiring berjalannya waktu.
Itulah beberapa cara mengatasi kesehatan mental setelah bercerai, demi menangani rasa trauma.
Baca artikel detikHealth, "Curhat Adele Terapi 5 Kali Sehari Usai Cerai, Sering Ketakutan saat Konser Besar" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6457749/curhat-adele-terapi-5-kali-sehari-usai-cerai-sering-ketakutan-saat-konser-besar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Baca artikel detikHealth, "Curhat Adele Terapi 5 Kali Sehari Usai Cerai, Sering Ketakutan saat Konser Besar" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6457749/curhat-adele-terapi-5-kali-sehari-usai-cerai-sering-ketakutan-saat-konser-besar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar