GridHEALTH.id - Penyakit kulit yang diikuti dengan rasa gatal hebat ada beragam bentuknya, salah satu yang paling umum adalah kutu air.
Secara khusus, penyakit ini banyak menyerang daerah kaki dan dapat menyebar ke area tubuh lainnya seperti tangan.
Penyakit ini sebenarnya dapat dengan mudah dikendalikan jika mendapatkan pengobatan yang tepat.
Kenali berikut ini obat salep kutu air yang aman digunakan.
Beberapa gejala kutu air yang dapat dirasakan sebagai tanda kewaspadaan adalah gatal, kemerahan, kulit kering, mengelupas, bersisik, maserasi (kulit putih dan basah, terutama di antara jari kaki), sensasi terbakar, radang, nyeri, pecah-pecah (terutama di sela-sela jari kaki), hingga bau tidak sedap.
Penyebab utama dari kutu air adalah adanya infeksi jamur yang masuk ke dalam kulit, jamur ini memiliki beragam jenis dan yang paling umum menyebabkan kutu air adalah Trichophyton Rubrum, T. Interdigitale, dan Epidermophyton Floccosum.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan kutu air berkembang di dalam kulit, yaitu:
- Kaki lembab dan berkeringat
- Menggunakan sepatu yang tertutup dalam jangka waktu yang lama
- Berjalan tanpa alas kaki di area umum, khususnya area yang lembab, seperti di sekitar kamar mandi dan kolam renang
- Penggunaan barang yang terkontaminasi jamur (seperti handuk, seprei)
- Sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
Baca Juga: Cara Mengobati Kutu Air Agar Tidak Menyebar, Selain dengan Lemon
Obat kutu air yang efektif diperlukan bahan yang memiliki sifat antijamur, biasanya dengan terapi resep topikal atau sistemik, hingga oral sistemik.
Beberapa kandungan antijamur yang aman untuk digunakan adalah clotrimazole, miconazole, tolnaftate, butenafine, terbinafine.
Obat salep menjadi salah satu pilihan yang banyak digunakan dan beberapa diantaranya sudah tergolong dalam OTC, dibandingkan obat oral sistemik yang lebih berisiko menimbulkan reaksi, seperti diare atau ruam kulit.
Berikut ini beberapa rekomendasi obat salep kutu air yang aman dan bisa didapatkan di apotek, yaitu:
Obat salep kutu air yang pertama dapat digunakan adalah cap 88 salep kulit, dengan kandungan di dalamnya asam salisilat, asam benzoate, dan sulfur praecipitatum. Kandungan-kandungan ini dapat menghambat pertumbuhan jamur di sekitar kulit terinfeksi.
Kalpanax K Krim ini bisa didapatkan di apotek dengan kandungan aktifnya miconazole nitrate sebesar dua persen, yang efektif untuk menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Gunakan obat salep ini sebanyak dua kali sehari atau saat kulit terasa gatal hingga krim meresap.
Obat salep kutu air ini mengandung miconazole nitrate sebanyak dua persen, dengan cara kerjanya merusak membrane sel jamur sehingga dapat dihilangkan. Gunakan sesuai dengan petunjuk pemakaian pada kemasan.
Kandungan aktif dalam obat ini adalah clotrimazole sebanyak satu persen, yang dapat membantu menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi, perhatikan efek samping dan aturan pakainya.
Obat salep kutu air lainnya adalah Fungiderm Clotrimazole Krim, dengan kandungan zat aktifnya berupa clotrimazole satu persen yang bisa didapatkan di apotek, dengan fungsinya untuk menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi, mengurangi gatal, ruam, dan mengelupas.
Mengandung zat aktif clotrimazole sebanyak satu persen untuk membantu menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi dengan merusak membran selnya. Perlu perhatikan aturan pakai dan efek sampingnya, dengan menggunakan sebanyak dua kali sehari.
Perlu diingat, saat menggunakan obat tanpa resep dokter, maka pengguna perlu memperhatikan aturan pakai yang tercantum dalam produk, termasuk seberapa banyak dan seberapa sering krim digunakan, hingga durasi penggunaan obat salep. (*)
Baca Juga: Cara Mengobati Kutu Air Dengan Lemon dan Lidah Buaya, Tak Harus Pakai Obat Macam-macam!
Source | : | Sehatq.com,Pharmaceutical-journal.com,US Pharmacist |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar