GridHEALTH.id – Merasakan nyeri hebat pada bagian perut, disertai dengan adanya benjolan, bisa menjadi tanda yang tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Ada banyak gejala awal dari suatu penyakit yang mirip dengan gejala ini, namun dengan pemeriksaan lanjut membuat seseorang dapat terdiagnosis sejak awal penyakit yang dideritanya.
Salah satu penyakit serius yang memerlukan pengobatan panjang adalah kanker usus, dengan gejala adanya masalah pada bagian perut. Penting bagi setiap orang mengenali gejala kanker usus dan penyebabnya, sehingga dapat meminimalisir kondisi kanker yang telat ditangani.
Kanker usus dapat mulai muncul di daerah usus besar (kanker usus besar) atau bagian belakang (kanker rektal), sehingga kanker usus juga disebut dengan kanker kolorektal.
Paling banyak kanker usus menyerang pada bagian usus besar, dibandingkan dengan kanker usus kecil.
Berdasarkan data dari GLOBOCAN tahun 2018, dikatakan jumlah kasus baru untuk kanker usus wanita semua usia di Indonesia mencapai 10.310 atau 5,8% dari total.
Angka di atas menjadikan kanker kolorektal yang terdiri dari kanker usus dan rektum sebagai kanker keempat terbanyak yang mengalami kenaikan kasus.
Adapun gejala kanker usus berikut ini yang perlu diwaspadai dan diperhatikan adalah sebagai berikut:
Disebutkan dalam laman NHS Inform, ada tiga gejala umum kanker usus, yaitu muncul darah dalam feses, terjadi perubahan kebiasaan buang air besar (lebih sering atau lebih encer), dan nyeri perut.
Gejala ini bisa menjadi indikasi dari penyakit lainnya, namun alangkah lebih baik jika mengalaminya dapat memeriksakan diri. Prinsipnya adalah lebih baik bukan terdiagnosis kanker, dibandingkan terlambat terdeteksi.
Selain gejala umum tersebut, ada juga beberapa gejala lain yang biasanya dialami penderita setidaknya salah satu dari kombinasi gejala berikut ini:
- Perubahan terus menerus kebiasaan buang air besar, bersamaan dengan darah di dalam feses
- Perubahan terus menerus kebiasaan buang air besar tanpa darah di feses, namun disertai sakit perut
- Ada darah pada feses, disertai dengan nyeri, perasaan tidak nyaman, gatal, hingga muncul benjolan yang menggantung di luar bagian belakang atau di bagian perut, lebih sering di sisi kanan
Baca Juga: 13 Ciri-ciri Kanker Usus Besar Tahap Awal, Kenali Sejak Dini Jangan Disepelekan
- Merasakan sakit perut, rasa tidak nyaman, kembung yang dipicu oleh makanan, hingga terjadi penurunan nafsu makan dan perubahan berat badan tiba-tiba
- Kelelahan ekstrim tanpa alasan yang jelas, disertai sesak napas akibat tingkat sel darah merah yang lebih rendah (anemia).
Terkadang pertumbuhan sel kanker juga bisa menyebabkan penyumbatan usus, sehingga disebut dengan obstruksi usus, dengan gejala:
- Nyeri kram di perut
- Kembung
- Sembelit dan tidak bisa buang angin
- Sakit.
Obstruksi usus adalah keadaan darurat, sehinga harus segera periksakan ke layanan medis terdekat jika merasa mengalami gangguan usus.
Lakukan pemeriksaan sederhana, salah satunya dengan pemeriksaan di perut dan pantat untuk memastikan tidak ada benjolan.
Dengan mengetahui gejala kanker usus dan menindaklanjutinya secepat mungkin, akan membuat seseorang yang terdiagnosis menderita kanker usus mendapatkan pengobatan yang jauh lebih mudah, dengan peluang keberhasilan pengobatan yang lebih tinggi daripada penderita dengan kondisi kanker usus yang telah menyebar.
Selain mengenali gejala kanker usus, diperlukan juga pengenalan mengenai penyebab kanker usus, di mana kanker ini umumnya diawali oleh adanya pertumbuhan polip dan berubah menjadi ganas, saat pertumbuhan selnya melebihi batas normal.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kanker Usus yang Sudah Menyebar ke Hati, Gaperlu Panik
Dalam kasus yang terlambat ditangani, pertumbuhan sel kanker ini bisa semakin menyebar ke bagian organ tubuh lainnya, seperti hati yang paling umum dan membuat stadium kanker usus semakin besar.
Penyebab kanker usus akan semakin menjadi ketika dipicu oleh beberapa faktor risiko kanker usus berikut ini:
- Usia (umumnya yang berusia 60 tahun atau lebih, namun tidak menutup kemungkinan di usia muda, jadi tetap waspada)
- Konsumsi daging merah atau olahan dan rendah serat dengan berlebih
- Obesitas
- Kurang olahraga dan aktivitas fisik
- Merokok dan konsumsi alkohol berlebih
- Riwayat keluarga (kerabat dekat yang menderita kanker usus) dan genetik
- Penyakit pada usus yang mendasari (penyakit Crohn, kolitis ulserativa, radang usus).
Sebisa mungkin untuk menghindari faktor risiko yang masih dapat diubah, seperti yang berkaitan dengan gaya hidup, sehingga meminimalisir risiko terkena kanker usus.
Bagi yang memiliki tingkat risiko tinggi terkena kanker usus, terlebih di usia 50 hingga 74 tahun, disarankan untuk melakukan skrining kanker usus setiap dua tahun, sehingga dapat terdeteksi lebih awal. (*)
Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Dianjurkan Untuk Penderita Kanker Usus Besar Selama Masa Pengobatan
Source | : | Cancerresearchuk.org,NHS Inform,Bowelcanceruk.org.uk |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar