- Sesak napas
- Pembengkakan tangan dan kaki
Cara mendiagnosa jantung koroner bisa dilakukan melalui beberapa jenis tes darah, seperti:
Tes ini cepat dan tanpa rasa sakit dengan mengukur aktivitas listrik jantung, hasilnya akan terlihat seberapa cepat atau lambat jantung berdetak.
Tes jantung ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang berdetak, yang dapat terlihat dari menunjukkan bagaimana darah bergerak melalui jantung dan katup jantung.
Saat terlihat adanya bagian jantung yang bergerak lemah, bisa saja disebabkan oleh kekurangan oksigen dan bisa menjadi tanda penyakit jantung koroner.
CT scan jantung juga bisa digunakan sebagai cara mendiagnosis jantung koroner, dengan menunjukkan endapan kalsium dan penyumbatan di arteri jantung, karena endapan kalsium dapat mempersempit arteri.
Cara mendiagnosis jantung koroner lainnya adalah dengan kateterisasi jantung, di mana dokter jantung akan memasukkan tabung fleksibel (kateter) ke dalam pembuluh darah, biasanya di pergelangan tangan atau selangkangan, lalu dengan bantuan sinar-x akan membantu melihat pembuluh darah dan bisa menguraikan segala penyumbatan.
Seseorang sudah harus memeriksakan diri ke dokter, saat merasakan tanda kedaruratan dimulai dari serangan jantung, nyeri dada, jantung berdebar-debar, irama jantung yang tidak normal, kelelahan, muncul pembengkakan tangan dan kaki.
Perlu diingat, tidak pernah terlalu dini atau terlalu lambat untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, makan makanan sehat, dan berolahraga lebih banyak.
Kebiasaan ini melindungi seseorang dari penyakit jantung dan komplikasinya, termasuk serangan jantung, jantung koroner, hingga stroke. (*)
Baca Juga: Tanda-tanda dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir
Source | : | mayoclinic,Advocatehealth.com |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar