GridHEALTH.id - Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Penyintas diabetes wajib menjalankan program pengobatan diabetes, demi kebaikan kesehatannya, supaya terhindar dari komplikasi diabetes yang menyeramkan.
Pengobatan diabetes dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Khusus untuk diabetes tipe 2 merupakan salah satu dari penyakit kronis yang banyak diderita oleh penduduk di seluruh dunia.
Baca Juga: Sering Nyeri Sendi? Redakan Sakit Berlebih dengan 5 Bahan Alami Ini
Menurut perkiraan, angka tersebut akan bertambah 2x lipat dalam 20 tahun ke depan dikarenakan peningkatan usia, obesitas (kegemukan), dan pola hidup yang buruk.
Berbagai macam masalah komplikasi dapat ditimbulkan oleh penyakit diabetes ini. Untuk tipe komplikasinya dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu masalah pada pembuluh darah besar (jantung dan otak) dan masalah pada pembuluh darah kecil (mata dan ginjal).
Komplikasi yang terjadi akan mengalami penurunan secara bermakna jika kita berhasil mencapai target dari HbA1c.
Selain mengkonsumsi obat-obatan, untuk mencapai kadar gula darah normal, diperlukan perubahan terhadap gaya hidup yang dijalani, mulai dari makanan yang kita konsumsi dan juga aktivitas fisik yang kita lakukan.
Berikut adalah pengobatan diabetes yang masih menjadi andalan terbaik hingga saat ini, khususnya untuk diabetes tipe 2.
Baca Juga: 5 Jenis Obat Herbal Penurun Asam Urat Tinggi dan Pantangannya, Nyeri pun Hilang
Terdapat berbagai jenis obat-obatan penurun gula darah yang dikonsumsi secara oral. Masing-masing obat-obatan tersebut memiliki mekanisme kerjanya sendiri dan juga memiliki efek samping yang berbeda-beda.
Tidak jarang juga ditemukan pada pasien yang menderita diabetes harus mengkonsumsi lebih dari 1 macam obat oral, atau mengkombinasikannya dengan insulin untuk mengontrol gula darahnya.
Berdasarkan cara kerjanya, obat diabetes oral dibagi menjadi 5 golongan:
- Obat golongan ini harus diminum sebelum makan.
- Contohnya adalah glibenclamide, glimepiride, glikuidon.
- Harus diperhatikan juga bahwa obat golongan ini memiliki risiko terjadinya hipoglikemia.
- metformin dan glitazone.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Kurap di Apotek yang Efektif dan Aman Digunakan
- Contohnya adalah acarbose.
- Contohnya adalah sitagliptin, linagliptin, vildagliptin, saxagliptin.
- Contohnya adalah canagliflozin dan dapagliflosin.
Berikut penggolongan obat penurun gula darah dengan metode suntikan berdasarkan lama kerjanya:
1. Insulin kerja cepat yaitu insulin yang biasanya diberikan sebelum makan.
Baca Juga: Jenis Ambeien Ringan Sering Tak Disadari, Begini Cara Menghilangkannya
2. Insulin kerja pendek (Short-acting insulin) hampir sama seperti insulin kerja cepat tapi lebih panjang.
3. Insulin kerja menengah yang bekerja antara 12-24 jam.
4. Insulin kerja panjang.
- Contohnya adalah glargine dan detemir.
5. Insulin kerja ultra panjang.
- Contohnya glargine XR dan detemir XR.
6. Insulin bentuk campur yaitu insulin dasar dan insulin makan.
Perlu diperhatikan juga bahwa efek samping dari penggunaan insulin adalah terjadinya hipoglikemia.
Satu hal yang harus dipatuhi, sebelum memulai terapi dengan menggunakan obat-obat penurun gula darah baik secara oral maupun suntikan, diharapkan untuk terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui kegunaan, mekanisme kerja, dan efek samping yang timbul dari obat tersebut.(*)
Baca Juga: Tanda-tanda yang Biasanya Muncul Satu Minggu Sebelum Serangan Stroke
Source | : | Gridhealth,Aido-diabetes |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar