GridHEALTH.id - Anak 12 tahun hamil 8 bulan, inilah bahaya kehamilan pada anak di bawah umur yang sangatlah besar.
Belakangan ini, viral di media sosial TikTok hingga Instagram yang memperlihatkan seorang anak berumur 12 tahun hamil 8 bulan.
Kabarnya, sang anak merupakan korban dari rudapaksa.
Video yang menceritakan kisah pilu bocah yang kini mengandung tersebut viral menyusul unggahan akun @mommychutela.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Rabu (04/12/2022), beberapa video viral TikTok yang diunggahnya pun sudah ditonton ratusan ribu hingga jutaan kali.
Sejumlah pertanyaan netizen di antaranya terkait penyebab dan kronologi Bunga (nama samaran), anak umur 12 tahun tersebut bisa hamil 8 bulan.
Siapa sosok ayah dan ibu yang membesarkan hingga kisah pertemuan Bunga dan wanita yang menuliskan nama Henny Zegamak Cuteola dalam username akun Tiktoknya tersebut.
Dia tergerak membantu dan menolong Bunga, menjemput, membawa, hingga merawat anak umur 12 tahun yang hamil tersebut di rumahnya setelah mendengar kisah pilunya.
“Saya akan mencoba menjawab pertanyaan beberapa teman-teman yang mungkin penasaran dengan kejadian Bunga,” kata wanita tersebut dalam unggahan video berdurasi 2 menit 20 detik.
Hanya saja terkait kronologi, detail kasus, maupun masalah yang dialami Bunga hingga mengandung, dia enggan membeberkannya.
“Kronologi bunga mohon maaf sebelumnya kalau saya tidak akan menceritakan sedetail mungkin kejadiannya selain mengatakan bahwa Bunga itu korban pelecehan,” jelasnya.
Baca Juga: Persalinan ERACS Disebut Percepat Pemulihan, Ini Kelebihan dan Kerugiannya
Tentu saja, kejadian Bunga ini jadi perhatian khusus bagi masyarakat.
Terutama, bagi mereka yang memiliki anak pada usia seperti Bunga tersebut.
Lantas, kehamilan yang dialami Bunga ini juga memiliki banyak risiko.
Usia wanita yang terlalu muda saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi ketika hamil maupun bersalin.
Usia ideal bagi perempuan untuk hamil adalah 20–30 tahun atau di awal usia 30-an.
Menjalani kehamilan di bawah usia 20 tahun dapat dikatakan berisiko karena berdasarkan anatomi tubuh, perkembangan panggul perempuan pada usia tersebut belum sempurna.
Pasalnya, hal itu dapat menyebabkan kesulitan saat melahirkan.
Perlu diperhatikan, inilah beberapa risiko medis yang bisa dialami pada anak hamil di bawah umur.
1. Tekanan darah tinggi
Memiliki risiko tekanan darah tinggi bisa dialami oleh kehamilan anak di bawah umur.
Berbagai studi menunjukkan bahwa ibu hamil berusia di bawah 20 tahun lebih banyak yang mengalami hipertensi saat hamil dan preeklamsia, jika dibandingkan dengan wanita hamil berusia 20-an atau 30-an tahun.
Baca Juga: Tips Mengobati Ambeien yang Ampuh dan Aman Dilakukan Saat Hamil
2. Kelahiran prematur
Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan.
Berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun.
Pasalnya, ibu hamil di usia muda biasanya belum banyak pengetahuan akan gizi yang diperlukan.
3. Anemia
Lagi-lagi, kurangnya pengetahuan soal kehamilan juga bisa dialami oleh anak di bawah umur.
Anemia jadi salah satu masalah yang bisa terjadi pada kehamilan di usia dini.
Zat besi dalam tubuh berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah yang membentuk sel darah merah janin dan plasenta.
Lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.
4. Depresi
Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita yang hamil di bawah usia 20 tahun lebih berisiko mengalami stres atau depresi pascamelahirkan dibandingkan dengan wanita yang hamil di usia lebih dari 25 tahun.
Selain itu, hamil di usia terlalu muda atau masih remaja juga dapat meningkatkan risiko stres, baby blues, hingga keinginan untuk bunuh diri. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh beban dan tuntutan yang harus dihadapi karena belum siap merawat dan mengasuh bayinya.
Sebagai bentuk pencegahan dari berbagai risiko yang harus dihadapi oleh perempuan yang hamil di bawah usia 20 tahun, pemerintah Republik Indonesia mengubah batas minimal usia menikah bagi perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun.
Memang tak semua kehamilan di usia muda akan menimbulkan berbagai dampak di atas.
Sebagian ibu yang hamil di usia muda tetap bisa melahirkan bayi dalam keadaan sehat.
Akan tetapi, secara umum, lebih banyak ibu hamil di usia muda yang mengalami berbagai masalah kesehatan atau komplikasi terkait kehamilan atau persalinan.
Source | : | umm.edu,tribunnews.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar