GridHEALTH.id – Ginjal memiliki peran penting dalam tubuh, termasuk sistem penyaringan tubuh, membantu mengontrol kadar air, dan membuang limbah melalui urin, mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah, kadar kalsium, dan mineral.
Kondisi ginjal sehat seperti ini dapat mengalami kerusakan yang juga dialami oleh anak, perlu menjadi perhatian sebelum anak mengalami komplikasi sejak kecil.
Berikut ini gejala penyakit ginjal pada anak dan penyakit yang mendasari kerusakan ginjal apada anak.
Simak ulasannya di bawah ini. Seperti dilansir dari KidsHealth.
Penyempitan atau obstruksi uretra ini hanya terjadi pada anak laki-laki, namun kondisi ini dapat didiagnosis sebelum bayi lahir atau setelahnya, dan diobati dengan operasi.
Baca Juga: 7 Obat Mata Bintitan Alami untuk Mengatasi Ketidaknyamanan yang Dirasa
Ini adalah penyakit ginjal pada anak yang ditandai dengan pembesaran satu atau kedua ginjal, disebabkan oleh obstruksi pada saluran kemih yang berkembang atau suatu kondisi saat urin mengalir secara tidak normal (refluks vesicoureteral). Pengobatannya beragam bergantung pada kondisi.
Penyakit ginjal pada anak lainnya adalah penyakit ginjal polikistik, yaitu kondisi di mana banyak kista berisi cairan berkembang di kedua ginjal, kondisi ini berpotensi sebabkan gagal ginjal. Akan tetapi PKD sebagian besar diwariskan, bisa sebelum atau setelah anak lahir, namun dalam beberapa kasus tidak ada gejala. Perawatan PKD beragam, mulai dari perubahan pola makan, transplantasi ginjal, atau dialisis.
Penyakit ginjal multikistik (MKD) adalah salah satu penyakit ginjal pada anak saat kista besar berkembang di ginjal yang belum berkembang dengan baik, yang bisa menyebabkan berhenti bekerja. Penyakit ini biasanya hanya memengaruhi satu ginjal, kondisi ini bisa didiagnosis dengan USG prenatal sebelum kelahiran.
Penyakit ginjal pada anak lainnya adalah sindrom nefrotik, yaitu gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak protein dalam urin, biasanya disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal yang menyaring limbah dan kelebihan air dalam darah.
Glomerulonefritis menjadi salah satu jenis penyakit ginjal pada anak karena tidak bekerja dengan baik dan tidak dapat membersihkan darah dengan baik, yang dapat terjadi dengan cepat atau lambat seiring waktu.
Baca Juga: Makanan Penyebab Asam Urat, Apakah Sayur Kangkung Salah Satunya?
Tumor wilms adalah jenis kanker ginjal yang dapat mengenai kedua ginjal atau salah satunya, anak dengan tumor wilms biasanya mengalami pembengkakan atau benjolan di perut.
Penyakit ini adalah kondisi di mana ginjal rusak dan tidak dapat membuang limbah dari darah, perlu pengobatan segera pada anak karena bisa berkembang menjadi masalah lain seperti penyakit tulang atau ginjal.
Penyakit ginjal pada anak ini dapat berkembang saat bayi di dalam rahim, di mana bagian dari saluran kemih dapat bertumbuh dengan ukuran yang tidak normal atau dalam posisi tidak normal.
Berikut ini beberapa gejala penyakit ginjal pada anak yang perlu diperhatikan oleh para orangtua, yaitu:
- Demam
Baca Juga: 7 Tanda Ginjal Bengkak dan Cara Mengobati dengan Bahan Alami
- Bengkak di sekitar mata, wajah, kaki, dan pergelangan kaki (edema)
- Ada rasa sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil
- Ada darah dalam urin
- Tekanan darah tinggi
- Kesulitan mengontrol buang air kecil pada anak yang cukup dewasa
- Ngompol pada malam hari.
Penyakit ginjal pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari cacat lahir, penyakit keturunan, infeksi, sindrom nefrotik, penyakit sistemik, trauma, hingga penyumbatan urin atau refluks.
Ada beragam penyakit ginjal pada anak yang dapat dicegah oleh para orangtua, beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti melacak berapa banyak cairan yang dikonsumsi anak dan tanyakan pada dokter kebutuhan cairan yang tepat untuk anak.
Jika menemukan gejala penyakit ginjal pada anak, segera periksakan ke dokter. (*)
Baca Juga: Perhatikan 5 Ciri-ciri Ginjal Kotor yang Tidak Boleh Disepelekan Ini
Source | : | Kids Health,kompas health,niddk.nih.gov |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar