Hanya bertahan dua tahun semenjak 2020 dirinya dinyatakan masuk menjadi mahasiswa UNY, langkah Riska justru terhenti.
Pada 9 Maret 2022, Riska meninggal dunia karena sakit hipertensi yang diidapnya.
"Selama ini dia mengidap hipertensi yg amat buruk. Ancaman putus kuliah kian memperburuk keadaannya. Setelah beberapa waktu tidak kuliah, tiba-tiba muncul kabar ia sedang kritis di RS. Pembuluh darah di otaknya pecah," tulisnya.
"Ia pun menyerah pada 9 Maret 2022. Meninggalkan keluarganya beserta mimpi-mimpinya. Saya kehilangan satu teman berharga."
Belajar dari kesehatan yang diidap Riska ini, hipertensi jadi salah satu penyakit yang berbahaya.
Lebih lanjut, tekanan yang meningkat dan aliran darah yang berkurang ini dapat menyebabkan beberapa kondisi fatal sebagai berikut:Source | : | tribunnews.com,Twitter,Kemkes.go.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar