GridHEALTH.id - Satu persatu, pemicu emosi yang diluapkan Ferry Irawan kembali terungkap.
Polemik rumah tangga Ferry Irawan dan Venna Melinda masih jadi sorotan masyarakat.
Hingga akhirnya, Ferry Irawan sudah resmi ditetapkan sbagai tersangka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Venna Melinda.
Venna Melinda menguak fakta terkait kasus KDRT yang dilakukan Ferry Irawan di hotel Kediri.
Rupanya, peristiwa tersebut bermula saat Ferry minta berhubungan suami istri dengan Venna Melinda.
Namun teryata, Venna Melinda menolak ajakan suaminya karena kondisi sakit asam lambung dan kelelahan.
Sementara, Venna Melinda harus bekerja pada pagi harinya karena turun ke beberapa dapil yang berada di Kediri.
Tak berselang lama dan akan pergi bekerja pada pagi harinya, Venna Melinda menutup kamar mandi karena Ferry Irawan yang sedang BAB.
"Saya mual makanya saya tutup. tapi dia langsung marah, bilang saya jijik," kata Venna Melinda.
“Saya tutup terus dia marah lagi, kenapa tutup pintu, pokoknya hal kecillah, sampai saya capek karena saya cuma mau kerja, itulah jadi pemicu dan akhirnya berantem,” sebut Venna Melinda.
Usai melaporkan Ferry Irawan, Venna Melinda pun mantap untuk bercerai dari sang suami.
Dengan ditemani kedua putranya, mantan Putri Indonesia tahun 1994 itu mengurus perceraiannya.
“Sudah diurus juga, hari ini juga saya enggak tahu gimana mekanismenya tapi yang jelas saya akan terus lanjut dari proses hukumnya, proses perceraiannya,” kata Venna Melinda dilansir dari Kompas.com.
“Dan saya akan terus jadi seorang ibu,“ tambah Venna.
Dalam proses perceraian nanti, Venna juga turut menyinggung perjanjian pranikah dengan Ferry Irawan.
Belajar dari kasus pasangan artis ini, perasaan jijik yang dilakukan Venna Melinda jadi salah satu hal yang lumrah.
Jijik adalah respons terhadap sesuatu yang tidak kita suka, tidak nyaman, dan yang merasa perlu dihindari.
Biasanya, ini ditunjukkan dengan ekspresi wajah mengerutkan hidung atau mengangkat bibir.
Perasaan jijik bergantung pada pengalaman, sosialisasi, kepribadian, dan konteks.
Ini merupakan emosi yang sangat kompleks dan rumit, dan ada peran otak yang memunculkan perasaan tersebut.
Adapun bagian otak yang berperan memproses perasaan ini, yaitu insula anterior.
Bagian otak ini juga memproses empati serta bagaimana tubuh melindungi diri dari hal-hal yang membuat tidak nyaman.
Baca Juga: Waspada Ancaman Depresi di Usia Menopause, Hubungan Baik dengan Pasangan Dapat Mencegah Stres
Melansir dari psychologytoday.com, terdapat empat katergori rasa jijik.
1. Rasa jijik inti
2. rasa jijik pada sifat hewani (segala sesuatu yang mengingatkan kita pada fana kita, sifat hewani – kotoran, kematian, seks)
3. Rasa jijik antarpribadi (orang merasa tidak nyaman mengenakan pakaian yang telah digunakan oleh orang lain, terutama orang yang dianggap tidak bermoral dalam beberapa hal, katakanlah, seorang pembunuh)
4. rasa muak terhadap moral (disebabkan oleh pelanggaran yang menjadi aturan).
Itulah sedikit penjelasan tentang perasaan jijik yang bisa muncul.(*)
Source | : | Tribunnews.com,psychologytoday.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar