Kerontokan rambut dapat terjadi hanya pada kulit kepala atau seluruh tubuh. Gejala ini bisa berlangsung sementara atau permanen.
Para ahli rambut mengatakan, selain masalah keturunan, masalah kekurangan nutrisi atau masalah hormonal dapat memicu kerontokan rambut.
Ada juga beberapa alasan lain untuk kerontokan rambut termasuk konsumsi minuman yang berisiko menyebabkan kebotakan. Menurut Times Now News (18/1/2023), berikut adalah beberapa minuman memicu kerontokan rambut:
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan kekurangan atau malabsorpsi nutrisi penting dalam tubuh. Khususnya, kekurangan zinc, atau protein dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah, yang bahkan dapat menyebabkan kebotakan.
Baca Juga: Titik Refleksi Kaki Untuk Atasi Asam Urat Tinggi, Perhatikan Titik Pijat Berikut
Kebanyakan orang yang minum alkohol juga tidak mengonsumsi makanan yang tepat dan tidak akan mendapatkan nutrisi karena pola makan yang buruk.
Alkohol juga mengganggu cara tubuh memproses dan menggunakan makanan selama pencernaan.
Produk susu selalu dianggap sebagai makanan bergizi untuk menjaga kesehatan rambut. Namun, produk susu mengandung lemak yang dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh.
Menurut para ahli rambut, kadar testosteron yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Produk susu juga cenderung meningkatkan masalah kerontokan rambut Anda jika sudah rentan terhadap masalah yang berhubungan dengan kulit seperti eksim, psoriasis, atau ketombe.
Kopi menjadi salah satu minuman yang banyak disukai banyak orang di berbagai negara. Meskipun kopi dapat memberikan dorongan energi, kopi dapat memberikan dampak serius pada rambut.
Baca Juga: Titik Refleksi Kaki Untuk Atasi Asam Urat Tinggi, Perhatikan Titik Pijat Berikut
Menurut para ahli, kafein yang terkandung dalam kopi bisa memberikan tekanan pada kadar zat besi Anda yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kopi mengandung sekitar 4,6 persen tanin.
Source | : | Puskesmas.kuburayakab.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar