Sehingga perlu hati-hati bagi orangtua atau orang dewasa yang melihat anak di bawah umur mengonsumsi obat ini.
Pelarangan penggunaan obat ini juga tidak boleh pada anak usia 12-18 tahun yang mengalami obesitas, penyakit paru, atau apnea tidur obstruktif.
Obat ini jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama maka akan menjadi ketergantungan, baik secara mental atau fisik, maka memerlukan resep dari dokter.
Seseorang yang telah ketergantungan konsumsi obat ini, perlu dicegah dengan mengurangi dosis secara bertahap selama periode waktu tertentu, tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba.
Dari kecanduan konsumsi obat tramadol ini, maka ada efek samping serius yang bisa mengancam jiwa, seperti masalah pernapasan serius.
Pada orang dengan riwayat penyakit paru, cedera kepala, tumor otak, atau kondisi lainnya yang dapat memicu peningkatan jumlah tekanan perlu berhati-hati dan sampaikan kepada dokter, karena memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan serius ketika konsumsi obat ini.
Orang yang baru konsumsi tramadol dalam satu hingga dua hari pertama atau setiap kali dosis dinaikkan juga berpotensi akan mengalami gangguan pernapasan.
itulah mengapa pentingnya dipantau oleh dokter selama mengonsumsi obat ini.
Apalagi jika penggunaan obat tramadol diiringi dengan obat jenis lainnya tanpa sepengetahuan dokter, maka bukan hanya menyebabkan gangguan pernapasan, tetapi juga koma hingga kematian.
Segera kunjungi dokter jika seseorang menggunakan tramadol bebas konsumsi dan menunjukkan gejala:
- Pusing yang tidak biasa, sakit kepala ringan
- Kantuk ekstrem, tidak responsif
- Pernapasan lambat atau sulit. (*)
Source | : | Mayo Clinic,FDA,Tribun Manado,Medline Plus |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar