GridHEALTH.id – Sempat viral di Twitter seorang warganet yang menunjukkan adanya obat tramadol di saku celana sekolah adiknya.
Kenali bahaya dan efek samping dari penggunaan tramadol bebas konsumsi berikut ini, jangan sampai disalahgunakan.
Warga Twitter dua hari yang lalu sempat disibukkan dengan pembahasan mengenai obat tramadol, setelah seseorang menuliskan cuitannya di akun @convomfs.
Cuitan tersebut berisikan kalimat pertanyaan, “Ada yang tau ga ini obat apa terus kegunaannya apa? Nemu di kantong celana sekolah adek gua”, disertai dengan potongan foto dua kapsul tramadol yang masih di dalam kemasan.
Lantas banyak dari warganet yang membalas cuitan tersersebut dengan menjelaskan mengenai obat tramadol ini.
Baca Juga: Seperti Ini Ternyata Kondisi Ambeien Stadium 3 Seperti Dialami Suami Tantri Kotak
Tramadol termasuk dalam kelompok obat yang disebut analgesik opioid (narkotika), bekerja di sistem saraf pusat (SSP) untuk menghilangkan rasa sakit dengan cara mengubah cara kerja otak dan sistem saraf dalam merespons rasa sakit.
FDA (Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) menggolongkan tramadol sebagai jenis obat narkotika khusus, disebut opioid dan telah disetujui untuk mengobati nyeri sedang hingga lanjut pada orang dewasa, tentu dengan resep dari dokter.
Obat ini biasa diberikan kepada orang yang diperkirakan membutuhkan obat untuk menghilangkan rasa sakit sepanjang waktu.
Dalam laman MedlinePlus disampaikan untuk tidak meminum lebih banyak, lebih sering, atau meminum obat ini dengan cara yang berbeda dari yang diarahkan oleh dokter.
Tramadol sendiri tidak boleh digunakan untuk mengobati rasa sakit pada anak di bawah usia 12 tahun atau untuk menghilangkan rasa sakit setelah operasi amandel pada anak di bawah usia 18 tahun. FDA juga merekomendasikan agar ibu menyusui tidak mengonsumsi obat tramadol ini.
Baca Juga: Mengenal Obat Tramadol yang Membuat Kerusakan Otak dan Lucinta Luna Ditangkap
Sehingga perlu hati-hati bagi orangtua atau orang dewasa yang melihat anak di bawah umur mengonsumsi obat ini.
Pelarangan penggunaan obat ini juga tidak boleh pada anak usia 12-18 tahun yang mengalami obesitas, penyakit paru, atau apnea tidur obstruktif.
Obat ini jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama maka akan menjadi ketergantungan, baik secara mental atau fisik, maka memerlukan resep dari dokter.
Seseorang yang telah ketergantungan konsumsi obat ini, perlu dicegah dengan mengurangi dosis secara bertahap selama periode waktu tertentu, tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba.
Dari kecanduan konsumsi obat tramadol ini, maka ada efek samping serius yang bisa mengancam jiwa, seperti masalah pernapasan serius.
Pada orang dengan riwayat penyakit paru, cedera kepala, tumor otak, atau kondisi lainnya yang dapat memicu peningkatan jumlah tekanan perlu berhati-hati dan sampaikan kepada dokter, karena memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan serius ketika konsumsi obat ini.
Orang yang baru konsumsi tramadol dalam satu hingga dua hari pertama atau setiap kali dosis dinaikkan juga berpotensi akan mengalami gangguan pernapasan.
itulah mengapa pentingnya dipantau oleh dokter selama mengonsumsi obat ini.
Apalagi jika penggunaan obat tramadol diiringi dengan obat jenis lainnya tanpa sepengetahuan dokter, maka bukan hanya menyebabkan gangguan pernapasan, tetapi juga koma hingga kematian.
Segera kunjungi dokter jika seseorang menggunakan tramadol bebas konsumsi dan menunjukkan gejala:
- Pusing yang tidak biasa, sakit kepala ringan
- Kantuk ekstrem, tidak responsif
- Pernapasan lambat atau sulit. (*)
Source | : | Mayo Clinic,FDA,Tribun Manado,Medline Plus |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar