Anestesi spinal atau anesteri tulang belakang merupakan obat untuk mematikan rasa bagian tubuh sehingga kita tidak merasa sakit selama operasi.
Baca Juga: Padahal Baru Melahirkan, Khloe Kardashian Bisa Pangkas Berat Badan Sebanyak 27Kg, Ini Caranya
Anestesi ini disuntikkan ke punggung bagian bawah untuk operasi sesar, perbaikan hernia, hingga pengangkatan usus buntu.
Setelah anestesi ini diberi, kita tidak akan bisa menggerakan bagian punggung ke bawah sehingga rasanya seperti 'lumpuh sementara'.
Selain itu, ada beberapa hal yang dirasakan oleh pasien setelah Anestesi Spinal, seperti:
- Kehilangan kemampuan untuk menggerakkan kaki dalam satu hingga empat jam pertama sampai obat bius habis
- Mual, gatal, atau pusing
Namun semua gejala itu hanya berlangsung dalam waktu singkat dan bisa dirawat dengan baik oleh dokter.
Bagi beberapa orang bisa mengalami pendarahan di tulang belakang hingga tekanan darah rendah.
Selain itu ada juga beberapa kasus orang merasakan mual, kesulitan bernapas, hingga kesulitan buang air kecil setelah prosedur dilakukan.
Namun pada kasus yang paling parah, ada kemungkinan anestesi ini menyebabkan kerusakan saraf yang membuat mati rasa (dalam jangka waktu panjang atau permanen) hingga infeksi otak.
Maka dari itu menjadi sangat penting untuk berbicara dengan dokter terkait metode melahirkan yang paling tepat untuk kita termasuk risiko atau kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.(*)
Baca Juga: 2 Kerugian Melahirkan dengan Metode ERACS, Masih Jarang Diketahui
Source | : | Tribunjateng.com,Drugs - Anestesi Spinal,Open Anesthesia - Anestesi Spinal |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar