Gridhealth.id - Kisah ini datang dari seorang ibu yang mengalami lumpuh setelah operasi sesar untuk melahirkan bayinya.
Yuliantika di tahun 2020 melakukan operasi sesar di RS Buah Hati Ciputat.
Melalui cerita sang suami, Yuliantika mendapatkan suntikan anestesi hingga 11 kali banyaknya.
"Dia cerita disuntik banyak banget, saya foto. Istri nanya ke sebelahnya, 'Mbak disuntik berapa kali', satu kali (jawab pasien lain).
Nanya ke sebelahnya lagi, satu kali," cerita sang suami, Irwan Supandi, dilansir dari TribunJateng.
Wal hasil ibu Yuliantika mengalami lumpuh. "Dokter saraf bilang, ini terkena suntikan anestesi, jadi menyebabkan cedera saraf tulang belakang di suntikan yang ke-11, karena terlalu banyak menyuntikan jarum anestesi," tambahnya.
Sudah dilakukan beberapa upaya medis untuk megatasi apa yang dialami Yuliantika, sebagai bentuk tanggung jawab rumah sakit kepada pasien.
Selama dua bulan Yuliantika dirawat dan dicek ke rumah sakit lain.
Namun hingga sekarang belum ada kemajuan hingga Yuliantika dan Irwan Supandi pun masih menuntut pertanggungjawaban pihak rumah sakit.
Nah, apa yang dialami ibu Yuliantika, wajib menjadi pelajaran kita semua, jadilah pasien yang cerdas. Tindakan medis boleh dilakukan harus persetujuan pasien dan atau keluarga, dan yang mengenal diri kita adalah kita sendiri.
Karenanya sebagai pasien wajib mengetahui dan mempertimbangkan masak-masak sebelum tindakan medis dilakukan.
Anestesi spinal atau anesteri tulang belakang merupakan obat untuk mematikan rasa bagian tubuh sehingga kita tidak merasa sakit selama operasi.
Baca Juga: Padahal Baru Melahirkan, Khloe Kardashian Bisa Pangkas Berat Badan Sebanyak 27Kg, Ini Caranya
Anestesi ini disuntikkan ke punggung bagian bawah untuk operasi sesar, perbaikan hernia, hingga pengangkatan usus buntu.
Setelah anestesi ini diberi, kita tidak akan bisa menggerakan bagian punggung ke bawah sehingga rasanya seperti 'lumpuh sementara'.
Selain itu, ada beberapa hal yang dirasakan oleh pasien setelah Anestesi Spinal, seperti:
- Kehilangan kemampuan untuk menggerakkan kaki dalam satu hingga empat jam pertama sampai obat bius habis
- Mual, gatal, atau pusing
Namun semua gejala itu hanya berlangsung dalam waktu singkat dan bisa dirawat dengan baik oleh dokter.
Bagi beberapa orang bisa mengalami pendarahan di tulang belakang hingga tekanan darah rendah.
Selain itu ada juga beberapa kasus orang merasakan mual, kesulitan bernapas, hingga kesulitan buang air kecil setelah prosedur dilakukan.
Namun pada kasus yang paling parah, ada kemungkinan anestesi ini menyebabkan kerusakan saraf yang membuat mati rasa (dalam jangka waktu panjang atau permanen) hingga infeksi otak.
Maka dari itu menjadi sangat penting untuk berbicara dengan dokter terkait metode melahirkan yang paling tepat untuk kita termasuk risiko atau kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.(*)
Baca Juga: 2 Kerugian Melahirkan dengan Metode ERACS, Masih Jarang Diketahui
Source | : | Tribunjateng.com,Drugs - Anestesi Spinal,Open Anesthesia - Anestesi Spinal |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar