GridHEALTH.id - Kekerasan pada anak kembali terjadi, kali ini seorang gadis harus tewas di tangan ibu tirinya, di Riau.
Polisi menyebut kematian gadis 22 tahun ini karena adanya kekerasan benda tumpul yang terjadi di dalam rumah tangga.
Kenali berikut ini gejala dan dampak patah tulang leher, termasuk pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat menemukan korban patah tulang leher.
Polisi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau telah menangkap seorang pelaku yang merupakan wanita dengan inisial AAP (40), karena telah menganiaya anak tirinya, RN (22) hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan diketahui pelaku kerap melakukan kekerasan fisik dan psikis terhadap korban.
Korban sempat menerima penganiayaan dengan cara dibenturkan kepalanya ke tanah hingga lehernya patah, pada 31 Desember 2022 lalu, sekitar pukul 18.00 WIB.
"Sejak dibenturkan ke tanah oleh pelaku, kepala korban tidak dapat lagi tegak lurus dan menjadi miring ke kanan," kata AKBP Andrian Pramudianti, Kapolres Rohil dilansir dari Kompas.com (22/01/2023).
Selain itu para saksi menyebutkan korban sering terdengar menangis akibat dianiaya ibu tirinya, hingga akhirnya korban meninggal dunia pada Rabu (11/01/2023), sekitar pukul 14.00 WIB.
Polisi menerima laporan dari pihak keluarga setelah korban dimakamkan, karena merasa ada yang janggal. Akhirnya polisi perlu menggali ulang makam korban untuk melakukan penyelidikan.
Dari hasil pemeriksaan medis setelah korban diotopsi, ditemukan penyebab kematian korban adalah adanya kekerasan benda tumpul di daerah leher yang menimbulkan patah tulang leher.
Pelaku dijerat dengan Pasal 44 ayat 3 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga atau Pasal 351 ayat 3 KUHPidana.
Korban yang mengalami patah tulang leher sangat mungkin merasakan beberapa hal berikut ini sebagai gejala:
- Nyeri pada leher dan sesak napas
- Kelemahan pada keempat anggota gerak
- Mati rasa atau kesemutan pada lengan, tangan, kaki
- Susah menahan BAB/BAK
Tulang leher juga tidak luput dari resiko patah tulang. Beberapa penyebab patah tulang leher tersebut di antaranya:
1. Kecelakaan
2. Jatuh dari ketinggian
3. Terpeleset
4. Rudapaksa pada kepala
5. Tertimpa beban berat di kepala
Oleh karenanya, perlu perhatian khusus dalam menjaga tulang leher, dikarenakan terdapat saraf yang berfungsi untuk bernapas.
Saat seseorang menemukan korban dengan kondisi patah tulang leher, maka cobalah lakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Hubungi rumah sakit terdekat dan pihak yang berwenang
2. Singkirkan segala benda yang dapat membahayakan korban
3. Jangan sembarangan mengangkat, memindah, atau menggendong korban
4. Jika korban dalam kondisi sadar disertai dengan nyeri pada leher dan atau ada lemah/lumpuh pada lengan atau tungkai, maka baringkan korban pada alas keras, jangan bergerak sampai pertolongan medis datang.
Hati-hati dalam memberikan pertolongan pertama pada korban patah tulang, karena bisa berakibat fatal.
Saat korban patah tulang leher, maka harus meminimalisir pergerakan. Jika tidak maka ada beberapa dampak patah tulang yang bisa dialami korban, seperti:
- Henti napas dan kelumpuhan permanen pada kedua lengan dan tungkai
- Gangguan berkemih dan BAB seumur hidup
- Bagi pria, bisa menyebabkan impotensi permanen (*)
Baca Juga: Dokter di India Babak Belur Dikroyok Karena Tak Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19
Source | : | Kompas.com,RSUD dr. Soetomo |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar