Sepsis adalah infeksi bakteri atau virus di dalam darah. Kondisi ini bisa membuat darah menggumpal dan membuat aliran darah di dalam tubuh tidak lancar, sehingga organ dan jaringan tubuh kesulitan mendapatkan darah dan oksigen.
Bayi yang mengalami sepsis bisa mengalami keringat dingin dan disertai gejala lain, seperti kejang, demam, lemas, tidak mau menyusu, sesak napas, dan pucat.
Gula darah merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Ketika kadar gula darah menurun, tubuh akan kekurangan energi dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi inilah yang disebut sebagai hipoglikemia.
Pada bayi, hipoglikemia bisa disebabkan oleh kelahiran prematur, infeksi berat, berat badan lahir rendah, terlahir dari ibu yang menderita diabetes, kedinginan, dan kelainan kongenital (cacat bawaan lahir), misalnya penyakit jantung bawaan.
Karenanya jangan abaikan keirngat dingin pada bayi.
Keringat dingin dapat muncul sebagai respons tubuh ketika otak kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen atau hipoksia pada bayi bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu, misalnya sesak napas, infeksi berat, anemia, dan cedera kepala saat lahir.
Maka dari itu perhatikan baik-bayk jika bayi mengalami keringat dingin.
Kelainan jantung atau cacat jantung bawaan pada bayi dapat membuat aliran darah dalam tubuhnya bermasalah, sehingga suplai oksigen ke organ dan jaringan tubuh berkurang.
Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan bisa mengalami keringat dingin ketika ia sedang diberi makan atau saat menangis.
Kelainan jantung bawaan juga bisa membuat kulit bayi tampak pucat dan kebiruan.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Membuat Asuransi Kesehatan dan Tips Agar Klaim Tak Ditolak
Bedong atau selimut yang terlalu mengekang tubuh bayi bisa membuatnya kepanasan. Hal ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kematian bayi mendadak.
Agar bayi tidak banyak berkeringat, aturlah suhu kamar tidurnya sekitar 20–22o Celsius dan pastikan bayi mengenakan pakaian yang nyaman dan dapat menyerap keringat. Pastikan juga bayi mendapat cukup cairan atau ASI untuk mencegahnya dari dehidrasi.
Apa bedanya keringat dingin hal biasa dan yang harus diwaspadai pada bayi?
Jika keringat dingin pada bayi tidak membuat bayi rewel, lemas, atau sesak dan pucat, kondisi tersebut bukanlah hal yang berbahaya.
Akan tetapi, baiknya bawa bayi ke dokter jika ia mengalami keringat dingin yang disertai gejala lain, seperti tampak pucat dan lemas, kulit dan bibirnya tampaki kebiruan atau hitam, sesak napas, bibir kering, serta tidak mau makan dan minum atau menyusu.
Keringat dingin pada bayi yang muncul beserta beberapa tanda gejala di atas kemungkinan disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang perlu segera ditangani oleh dokter.(*)
Baca Juga: Obat Redekan Nyeri Saat Asam Urat Kambuh Setelah Makan Jeroan
Source | : | Rsud.pamekasankab-keringat dingin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar