GridHEALTH.id - Menaruh perhatian lebih terhadap kondisi perut buncit, bukan hanya karena penampilan, tapi juga berkaitan dengan kesehatan.
Dalam kondisi tertentu, perut yang buncit bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang tidak disadari.
Misalnya saja penyakit liver, sebuah gangguan medis yang menyebabkan pengidapnya mengalami penurunan fungsi hati.
Masalah kesehatan ini menimbulkan berbagai macam gejala dan perut yang membesar hanya salah satu di antaranya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, perut buncit ciri terkena penyakit liver mempunyai nama medis asites. Kondisi ini terjadi saat ada terlalu banyak cairan yang menumpuk di perut.
Baca Juga: Hindari Masalah Mata Akibat Menatap Layar Komputer dengan Yoga Mata
Sebagai informasi, di perut terdapat selembar jaringan yang disebut peritoneum. Jaringan tersebut, berfungsi untuk menutupi organ perut seperti lambung, usus, hati, dan juga ginjal.
Terdapat dua lapisan peritoneum dan asites terjadi saat cairan menumpuk di antara keduanya.
Alasan di balik terjadinya kondisi ini, tak lain disebabkan oleh hati yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Penurunan fungsi hati juga biasanya terjadi bersamaan dengan hipertensi portal, yakni tekanan tinggi di pembuluh darah portal yang mengalirkan darah ke hati.
Tekanan yang tinggi pada area tersebut, mengakibatkan cairan bocor keluar dari pembuluh darah ke perut dan akhirnya menumpuk.
Jika memang yang dialami merupakan perut buncit akibat penyakit liver, maka biasanya juga diikuti oleh berat badan yang naik dengan cepat.
Namun, selain karena penurunan fungsi hati, asites juga dapat disebabkan oleh penyakit nonliver lainnya.
Apabila memang disebabkan oleh penurunan fungsi hati, maka akan mengalami gejala lain juga seperti jaundice (kulit dan mata yang menguning), kulit gatal, urin berwarna gelap, feses pucat, dan mudah luka.
Melansir Mayo Clinic, penyakit ini penyebabnya cukup beragam. Bisa disebabkan oleh pneyakit infeksi yang memicu peradangan hati, seperti hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.
Selain itu, bisa juga karena abnormalitas sistem imun, di mana sistem kekebalan justru menyerang bagian tubuh tertentu dan memengaruhi hati.
Baca Juga: Balita 2,5 Tahun Ditampar Orang Dewasa, Trauma di Kepala Bisa Merusak Otak
Penyakit autoimun yang menjadi pemicu kondisi ini di antaranya hepatitis autoimun, kolangitis bilier primer, dan juga kolangitis sklerosis primer.
Ada juga beberapa faktor risiko lain yang meliputi kondisi genetik, kanker, obesitas atau berat badan berlebih, diabetes tipe 2, hingga konsumsi alkohol yang berlebih.
Untuk mengetahui apakah perut buncit yang terjadi disebabkan oleh penyakit liver, perlu dilakukan tes yang diawali dengan pemeriksaan fisik.
Setelah pemeriksaan awal, akan ada tes lain yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis:
1. Ultrasonografi atau CT scan: Bertujuan untuk menunjukkan area perut secara lebih detail.
2. Paracentesis: Pemeriksaan yang dialkukan dengan memasukkan jarum ke perut untuk mengeluarkan cairan.
Cairan tersebut selanjutnya dianalisis untuk melihat tanda-tanda dari penyakit yang dialami. (*)
Baca Juga: Perut Buncit Ciri Wanita Mengalami Kista Ovarium, Ini Gejalanya
Source | : | Mayo Clinic,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar