GridHEALTH.id – Kanker pada anak di Indonesia jumlah kasus yang tercatat cukup banyak.
Sayangnya, kurangnya edukasi yang dimiliki orangtua mengenai beragam jenis kanker membuat setengah anak yang menderita kanker baru ditangani ketika memasuki stadium tinggi. Walhasil tingkat penyembuhan pun akan sangat bergantung dari kondisi anak.
Oleh karena itu, ketahuilah jenis kanker yang paling banyak dialami anak, khususnya anak Indonesia dan tindakan yang perlu dilakukan.
Kanker dikenal juga dengan tumor ganas, yang artinya adanya kondisi pertumbuhan sela tau jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh dan bertambah, serta tidak dapat mati tetapi justru dapat menyusup ke jaringan sekitar dan menyebar membentuk anak kanker.
Kanker menjadi salah satu penyakit yang memiliki tingkat mortalitas tinggi dan bisa terjadi pada usia berapa pun, termasuk pada anak.
Baca Juga: Rahasia Manfaat Madu dan Kurma Untuk Kesehatan, Salah Satunya Menjaga Kadar Gula
Kanker pada anak adalah penyakit yang dapat diobati dan diupayakan kesembuhannya, sehingga pengobatan kanker pada anak bukanlah hanya semata-mata suatu upaya untuk memperpanjang umur.
Meski tidak jarang harus berakibat pada dikorbankan organ tubuh yang mengalami kanker, kemungkinan mencapai kesembuhan kanker pada anak bisa diupayakan.
Tingkatkan kesembuhan kanker pada anak akan sangat bergantung pada jenis kanker, tingkat pertumbuhan kanker pada saat pertama kali ditemukan, dan waktu mulai pengobatan.
Disebutkan dalam laman P2PTM Kemenkes RI jika belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab kanker pada anak, namun diduga berasal dari interaksi empat faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi.
Belum semua jenis kanker pada anak memiliki metode untuk deteksi dini dan kanker pada anak tidak dapat dicegah, namun Kemenkes sendiri mengimbau orangtua untuk mengajarkan kepada anak perilaku CERDIK sejak masa kanak-kanak. CERDIK adalah:
Baca Juga: Cara Menghilangkan Panu dengan Soda Kue, Rasakan Manfaatnya
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok, menghindari paparan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet sehat dan seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres.
Diantara beragam jenis kanker yang ada, ada beberapa jenis kanker yang paling banyak dialami anak, kategorinya adalah anak yang berusia di bawah 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Menurut data pravelensi kanker anak usia 0-19 tahun dari SRIKANDI tahun 2016-2020, yang disampaikan oleh Unit Kerja Koordinasi Hemato-Onkologi IDAI dalam temu media IDAI beberapa waktu lalu, berikut ini kanker yang paling banyak dialami anak, kenali tanda dan gejalanya berikut ini:
1. Leukemia sebanyak 13.343 kasus (14,2/100.000 orang)
2. Limfoma Hodgkin sebanyak 346 kasus (0,37/100.000 orang)
3. Limfoma non Hodgkin sebanyak 1.633 kasus (1,7/100.000 orang)
4. Tumor Otak sebanyak 1.740 kasus (1,8/100.000 orang)
5. Tumor Ginjal sebanyak 1.183 kasus (1,3/100.000 orang)
6. Karsinoma Nasofaring sebanyak 641 kasus (0,68/100.000 orang).
Berdasarkan data yang terkumpul di tahun 2022 lalu, tercatat 1.821 anak yang teregistrasi, dengan 1.319 anak yang tervalidasi menderita kanker dan sisanya sebanyak 502 anak yang belum tervalidasi.
Baca Juga: Bikin Melaney Ricardo Harus Jalani Operasi Pengangkatan Rahim, Begini Gejala Adenomiosis
Kanker juga menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun, dengan setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker dan diperkirakan sekitar 90.000 diantaranya meninggal dunia.
Angka kematian yang tinggi umumnya diakibatkan oleh adanya keterlambatan mendeteksi kanker sejak dini. Oleh karena itu, orangtua cobalah mengenali 6 poin penemuan dini kanker pada anak yang disampaikan Kemenkes berikut ini:
1. Apakah anak pucat, memar, atau pendaharan, dan nyeri tulang?
2. Adakah terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri atau adanya tanda-tanda infeksi lainnya?
3. Perhatikan penurunan berat badan atau demam tanpa ada sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak napas dan berkeringat di malam hari
4. Perhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada mata, seperti terlihatnya manik putih, juling, hilangnya penglihatan dan memar atau bengkak di sekitar mata
5. Apakah ada perut yang membuncit pada anak?
6. Apakah anak mengalami sakit kepala yang menetap atau berat dan muntah (biasa terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari)? (*)
Baca Juga: Angkanya Terus Meningkat, Waspadai Faktor Risiko Kanker Darah Pada Anak
Source | : | IDAI,P2PTM Kemenkes RI,ICCC |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar