Terlepas dari itu semua, ternyata ada dampak jangka panjang yang akan dirasakan oleh anak terutama anak yang datang dari kekerasan fisik, seperti:
Paparan kekerasan fisik pada usia dini bisa mengganggu perkembangan otak dan merusak bagian lain dari sistem saraf.
Bukan itu saja, sistem endokrin, peredaran darah, muskuloskeletal, reproduksi, pernapasan, hingga kekebalan tubuh juga bisa terganggu.
Dengan demikian, kekerasan fisik pada anak bisa berdampak negatif terhadap perkembangan kognitif dan mengakibatkan rendahnya prestasi pendidikan.
Anak- anak yang terpapar kekerasan fisik terutama sejak dini dan berkepanjangan lebih mudah terpapar rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, hingga perilaku seksual berisiko tinggi.
Semua kegiatan tersebut biasanya dilakukan sebagai jalan keluar atas stres dan sakit fisik yang dirasakannya.
Selain itu, anak-anak dengan kekerasan fisik juga memiliki tingkat kecemasan tinggi, berisiko depresi, dan masalah kesehatan lainnya.
Bahkan dalam kasus tertentu bisa menyebabkan bunuh diri.
Berbagai perilaku negatif yang bisa merubah gaya hidup bisa meningkatkan risiko penyakit seiring berjalannya waktu.
Berbagai risiko kesehatan tersebut biasanya kanker, diabetes, hingga kardiovaskular.
Pada anak usia muda cukup mudah mengenali bahwa mereka jadi korban kekerasan fisik.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Tinggi, Mengapa Banyak Korban Enggan Lapor?
Source | : | Tribunnews,WHO - Kekerasan pada Anak,Mayo Clinic - Kekerasan pada Anak |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar