GridHEALTH.id - Haid atau yang dikenal dengan istilah menstruasi merupakan kejadian peluruhan dinding Rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh.
Kejadian tersebut berlangsung setiap bulan dan merupakan proses normal bagi perempuan.
Bahasa lainnya yang lebih singkat, menstruasi adalah perdarahan periodic pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi.
Dari paparan di atas, bisa dijelaskan bahwa menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang disertai dengan perlepasan (dekuamasi) endometrium.
Untuk diketahui, pada dasarnya menstruasi merupakan proses katabolisme dan terjadi dibawah pengaruh hormon hipofisis dan ovarium.
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Kurap di Selangkangan yang Bikin Tak Nyaman
Penting juga diketahui, menstruasi bisa terjadi lama pada sebagian wanita. Sayangnya, beberapa wanita cenderung membiarkan kondisi tersebut dan tak mencari pertolongan dokter karena berbagai alasan.
Menurut pakar kesehatan wanita dari National Health Service (NHS) di Inggris, dr Susanna Unsworth, seharusnya wanita mencari pertolongan dokter bila merasa ada yang tak normal pada siklus menstruasi mereka.
Apa saja yang dimaksud siklus menstruasi tidak normal?
Menurut dr Unsworth, durasi maksimal dari terjadinya menstruasi adalah sekitar tujuh hingga 10 hari. Menstruasi yang terjadi lebih dari 10 hari perlu dikonsultasikan dengan dokter.
"Karena (10 hari) adalah batas maksimal dari berlangsungnya menstruasi," jelas dr Unsworth, seperti dilansir Mirror, Rabu (8/2/2023).
Baca Juga: Operasi Anti Aging Titik DJ 1 Miliar, Bedanya dengan Operasi Plastik?
Jika mengalami menstruasi lama, sebaiknya diperiksa dokter untuk mengetahui apa penyebab sebenarnya dari masalah tersebut. Jika masalahnya sudah diketahui maka dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai.
Langkah yang dimaksud bisa pemberian obat-obatan. Obat untuk menghentikan haid berkepanjangan seperti obat antiinflamasi nonsteroid, seperti paracetamol untuk meredakan nyeri serta keluhan lain yang muncul.
Selain itu dokter juga akan meresepkan obat lain untuk menghentikan pendarahan seperti asam traneksamat.
Jika kondisi menstruasi berkepanjangan disebabkan karena gangguan hormon, maka cara mengatasinya bisa dengan terapi hormon.
Terapi tersebut bisa dilakukan dengan memberikan hormon progesteron dan estrogen, misalnya yaitu melalui penggunaan pil KB. Namun, jika tidak cocok dengan pil KB maka dokter mungkin akan memberikan jenis obat hormon lainnya.
Baca Juga: Segera Lakukan Pemeriksaan Nyeri Sendi, Bila Alami Gejala Ini!
Selain lama berlangsungnya menstruasi, dr Unsworth mengungkapkan wanita juga perlu memperhatikan siklus menstruasi mereka. Wanita perlu berkonsultasi dengan dokter bila memiliki siklus menstruasi kurang dari 24 hari.
Berbicara mengenai siklus menstruasi, penting diketahui jika siklus menstruasi itu ada empat kategori;
Eumenorrhea yaitu siklus menstruasi yang teratur dengan interval perdarahan yang terjadi antara 21-35 hari.
Polimenorrhea merupakan siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasanya (<21 hari) dan perdarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak dari normal.
Oligomenorrhea adalah menstruasi jarang (atau sangat sedikit), atau lebih tepatnya, periode menstruasi terjadi dengan interval yang lebih lama dari 35 hari, dengan jumlah menstruasi 4-9 kali saja dalam setahun.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti perubahan hormon di masa perimenopause, Prader-
Will Syndrome, PCOS, gangguan makan seperti anorexia nervosa dan bulimia nervosa, dan lain-lain.
Amenorrhea adalah absenya periode menstruasi selama 3 bulan di usia reproduksi, yaitu absenya menstruasi selama 3 bulan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi normal sebelumnya.
Karenanya mengapa setiap ada sesuatu yang tidak biasanya dan umum dijumpai prihal menstruasi baiknya segera ke dokter.
"Bila mengalami menstruasi yang berdampak pada kehidupan sehari-hari dan mempersulit dalam melakukan sesuatu, itu saatnya perlu berkonsultasi dengan dokter," ingat dr Unsworth.(*)
Baca Juga: Geger Ibu Muda Bos Rental PS Diduga Kelainan Seksual, di Jambi Cabuli 17 Anak Ingusan
Source | : | Poltekkes-denpasar,Unimus,Poltekkes-denpasar-2,Morulaivf-menstruasi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar