"Ada gangguan syaraf di otak kalau enggak salah," timpal Rieta Amalia.
"Ada beberapa kali dulu berhenti minum obat jadi kambuh lagi," ungkapnya.
Gigi mengatakan bahwa, ia masih terus memantau kesehatan sang ayah lewat orang yang menjaga dan mengurusi Gideon selama ini.
"Memang ada yang jaga dan cerita papah beberapa bulan belakangan ini tidak mau minum obat, yang menjadikan sekarang banyak hal yang mungkin kayak gini," jelasnya.
Dilansir dari WebMD, Selasa (11/10/2022), kerusakan saraf otak adalah kondisi gangguan atau kerusakan yang terjadi pada saraf.
Diketahui sistem saraf terlibat dalam segala hal yang dilakukan tubuh, seperti mengatur pernapasan hingga mengendalikan otot.
Saraf dibagi menjadi tiga yakni saraf otonom, saraf motorik dan saraf sensorik.
Bagian tubuh ini sangat penting sehingga saat mengalami nyeri dan kerusakan, akan sangat berefek pada tubuh.
Adapun kerusakan saraf sensorik menyerang bagian saraf yang menyampaikan informasi dari kulit dan otot kembali ke sumsum tulang belakang dan otak.
Baca Juga: Diabetes Terasa Parah di Tangan dan Kaki, Jadi Tanda Kerusakan Saraf
Melansir dari healthdirect.gov.au, ada beberapa cara untuk mengobati penyakit saraf ini.
Banyak obat lain yang efektif melawan nyeri saraf.
Diantaranya, termasuk obat-obatan yang awalnya digunakan untuk mengobati depresi (seperti amitriptyline dan duloxetine) dan kejang (gabapentin, pregabalin dan carbamazepine).
Perawatan non-obat dapat membantu orang untuk memahami dan mengatasi rasa sakit, termasuk:
1. Pendidikan dan konseling
Source | : | WebMD.com,Grid.ID,Healthdirect.gov.au |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar