GridHEALTH.id – Demam, menggigil, dan sakit kepala bisa menjadi tanda umum seseorang terkena demam berdarah, namun jangan salah, demam berdarah memiliki beragam jenis, salah satu yang mematikan adalah virus Marburg.
WHO menyebutkan tingkat kematian penyakit ini tinggi, namun bisa dikurangi dengan pengobatan yang tepat. Maka dari itu, kenali berikut ini gejala terinfeksi virus Marburg dan cara penularannya.
Penyakit virus Marburg (MVD), sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah Marburg. WHO menyebut peyakit ini termasuk penyakit yang parah dan seringkali fatal pada manusia, dengan rata-rata tingkat kematian kasus MVD mencapai 50%.
Virus Marburg adalah agen penyebab penyakit virus Marburg (MVD), yang awalnya terdeteksi pada tahun 1967 setelah wabah simultan di Marburg dan Frankfurt di Jerman dan di Beograd, Serbia.
Penyakit ini menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia dengan kontak langsung, dari kulit yang rusak atau selaput lendir dengan darah, sekresi, organ, atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Bisa juga melalui permukaan yang terkontaminasi cairan ini.
Masa inkubasi virus ini adalah 2-21 hari, dengan gejala terinfeksi virus Marburg yang tiba-tiba muncul, yaitu:
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Mialgia
Setelah lima hari gejala ini muncul, maka ruam maculopapular, paling menonjol terlihat di badan (dada, punggung, perut. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah mual, muntah, nyeri dada, sakit tenggorokan, sakit perut, dan diare.
Baca Juga: Awas! Wabah Virus Marburg Melanda di Afrika, WHO; Kematian 88 Persen
Gejala terinfeksi virus Marburg yang sudah parah ditandai dengan:
- Penyakit kuning dan radang pankreas
- Penurunan berat badan yang parah
- Delirium
- Syok
- Gagal hati
- Pendarahan masif
- Disfungsi multi-organ
Perlu diingat, seringkali gejala penyakit virus Marburg bisa sulit dikenali karena banyak tanda dan gejala MVD yang mirip dengan penyakit menular lainnya, seperti malaria, demam tifoid, demam lassa atau ebola.
Tindakan pencegahan terhadap virus Marburg sulit didefinisikan dengan baik karena virus berasal dari satwa liar ke manusia. Oleh karena itu penting untuk mengetahui gejala terinfeksi virus Marburg agar dapat melakukan pencegahan penularan sekunder.
Pencegahan penularan sekunder atau dari orang ke orang dilakukan seperti yang dilakukan terhadap demam berdarah lainnya. Jika seseorang diduga atau dikonfirmasi positif virus ini, maka cegah kontak fisik langsung. (*)
Baca Juga: WHO; Virus Marburg Waspadai Wabah, 88 Persen Pasien Meninggal, Gejala Mirip Demam Berdarah
Source | : | CDC,WHO |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar