GridHEALTH.id - Jika kita memang ingin mengetahui lebih jauh prihal minuman beralkohol, wajib tahu dulu apa yang disampaikan Data dari CDC.
Menurut CDC di Amerika Serikat pada tahun 2015-2019 ada lebih dari 140.000 kematian setiap tahunnya akibat minuman beralkohol.
Serta ada 3,6 juta potensi kehilangan nyawa setiap tahunnya karena alkohol, dan rata-rata ada di usia 26 tahun. Sampai sini paham?
Ya, minuman beralkohol mempengaruhi banyak organ dalam tubuh manusia, terlebih kesehatan otak.
Penting diingat dan disebarkan, menurut peneliti yang telah mempelajari kerusakan otak terkait alkohol dan menemukan dalam jangka pendek, alkohol menyebabkan perlambatan fungsi motorik, koordinasi yang buruk, dan gangguan daya ingat.
Baca Juga: 5 Penyebab Terjadinya Ambeien Usia Muda, Hindari Mulai Sekarang!
Ketahuilah, kerusakan otak mengakibatkan gangguan mental seperti defisit belajar, masalah ingatan, dan demensia.
Sebuah studi dalam laman buzzrx, menunjukkan beberapa faktor memengaruhi bagaimana dan sejauh mana efek alkohol pada otak.
Minuman beralkohol, mengubah tingkat neurotransmiter di otak, kata Maria Pagano, PhD, seorang profesor psikiatri di Case Western Reserve University School of Medicine.
Senyawa kimia ini mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dan memainkan peran besar dalam mengendalikan perilaku, emosi, dan aktivitas fisik.
“Sebagai permulaan, alkohol memperlambat neurotransmitter GABA, dan itu yang mendorong gerakan lamban, bicara cadel, serta waktu reaksi lebih lambat pada seseorang yang mabuk,” jelas Pagano seperti yang dikutip pada laman health.
Baca Juga: Obat Asam Lambung dari Apotek Hidup, Beli di Warung juga Bisa
Lebih lanjut, Pagano mengungkapkan, alkohol mempercepat neurotransmitter yang disebut glutamat, yang bertanggung jawab untuk mengatur dopamin di pusat otak.
“Tentu saja, alkohol menghasilkan efek perasaan senang dan sejahtera. Itu sebabnya, Anda mungkin merasa hangat dan tidak jelas saat menenggak minuman beralkohol,” ujarnya lagi.
Untuk lebih jelasnya berikut cara alkohol memengaruhi otak manusia.
Penggunaan alkohol memperlambat input informasi dan fungsi pada area korteks serebral, menyebabkan pemikiran kabur dan ucapan tidak jelas.
Konsumsi alkohol berat dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan permanen pada bagian otak ini.
Baca Juga: Ternyata 4 Jenis Sayuran ini Wajib Dipantang oleh Penderita Asam Urat
Padahal koteks serebral memproses informasi dan membantu kita membuat keputusan dan penilaian.
Minum alkohol menyebabkan gerak tubuh menjadi sempoyongan, goyah, jatuh, dan gemetar.
hal itu terjadi karena bagian otak ini merupakan bagian yang mengontrol gerakan, keseimbangan, dan koordinasi.
Peminum minuman beralkohol keseimbangan banyak hal terganggu, termasuk hasrat.
Kok bisa? Tidak lain karena alkohol hipotalamus dan hipofisi yang berfungsi untuk menghubungkan sistem saraf dan proses hormonal dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan internal terganggu, atau bahkan menjadi bermasalah.
Baca Juga: Benarkah Penyintas Asam Lambung Tak Boleh Kelelahan? Ini Penjelasannya
Wilayah otak ini mengendalikan fungsi vital, termasuk pernapasan, suhu tubuh, dan kesadaran. Melalui penekanan sinyal di medula, alkohol menimbulkan efek yang menghambat pernapasan menjadi lambat, kantuk, penurunan suhu tubuh, sampai koma.
Efek alkohol pada hipokampus menyebabkan kehilangan memori, pingsan, dan defisit belajar. Konsumsi alkohol kronis menyebabkan dampak permanen pada ingatan, dan demensia.(*)
Baca Juga: Jangan Lewatkan Waktu Sarapan Bagi Anak, Ini Bahayanya Tidak Sarapan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar