Obesitas merupakan penyebab kenaikan asam lambung yang esensial. Lemak berlebih di perut memberikan tekanan berlebih, mengakibatkan cairan lambung naik ke kerongkongan.
Jika berisiko mengalami kondisi ini, hindari makanan berlemak, makanan pedas, atau makanan asam.
Begitu juga cokelat, bawang putih, minuman berkafein, ataupun berkarbonasi.
Porsi makan yang besar dapat memenuhi perut dan memberikan tekanan yang lebih banyak pada otot bagian bawah kerongkongan.
Kondisi inilah yang menyebabkan cairan asam di lambung naik dan kekambuhan terjadi.
Baca Juga: Stroke Kuping, Curahan Hati Kiky Saputri Soal Sakit yang Diderita Mertuanya Kini Viral
Beberapa studi menunjukkan nikotin dapat membuat otot esofagus rileks dan menganggu kemampuan saliva membersihkan asam dari kerongkongan.
Sebuah studi menemukan bahwa gluten, protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti jelai atau gandum hitam, dapat menyebabkan GERD.
Oleh karena itu, cobalah untuk mengeliminasi gluten dari makanan sehari-hari dan lihat apakah ada perbedaan.
Tunggu setidaknya tiga jam sebelum berbaring setelah makan. Gravitasi normalnya membantu mencegah refluks asam berkembang.
Ketika mengonsumsi makanan dan berbaring, maka dapat memengaruhi gravitasi. Alhasil, asam lebih mudah terdorong ke kerongkongan.
Apabila sudah menerapkan tips-tips di atas, tapi kekambuhan masih sering terjadi, lakukan konsultasi dengan dokter. (*)
Baca Juga: Muntah-muntah karena Asam Lambung Kambuh, Bisa Ditangani Oleh 3 Tanaman Obat Berikut
Source | : | Everyday Health,Cheyenne Regional |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar