Salah satu kelompok yang umum mendapatkan terapi ini yakni korban trauma dan krisis.
Mengutip Cleveland Clinic, jika mengalami trauma dan krisis, seseorang kemungkinan merasakan kecemasan, stres, dan rasa sakit.
Terapi musik dapat membantu mengurangi ketiga pengalaman tersebut, memperbaiki suasana hati, serta menyediakan pelampiasan emosi non-verbal.
Dilansir dari Verywell Health, terapi musik dapat membantu mengurangi rasa sakit yang terkait dengan:
1. Kondisi kronis: Terapi musik dapat menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk mengelola rasa sakit kronis, ini dapat membantu orang menangkap kembali dan fokus pada ingatan positif dari waktu sebelum mereka mengalami gejala nyeri jangka panjang.
2. Persalinan: Persalinan dengan bantuan terapi musik tampaknya menjadi pilihan non-farmakologis yang positif, dapat diakses, untuk manajemen nyeri dan pengurangan kecemasan bagi orang yang bekerja.
3. Pembedahan: Ketika dipasangkan dengan perawatan rumah sakit pasca operasi standar, terapi musik adalah cara efektif untuk menurunkan rasa sakit.
Selain itu, juga mengurangi kecemasan, detak jantung, dan tekanan darah pada orang yang baru pulih dari operasi.
Sebelum melakukannya, ada baiknya lakukan konsultasi terlebih dulu dengan terapis musik.
Sesi terapi musik beragam, tergantung dengan tujuan yang ingin dicapai. Rata-rata berlangsung antara 30 dan 50 menit.
Sama seperti yang lain, jadwal terapi musik bisa disesuaikan dengan kebutuhan, begitu juga dengan jenis musiknya. (*)
Source | : | Tribunnews.com,Cleveland Clinic,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar