GridHEALTH.id - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat saat ini sedang mewaspadai wabah infeksi jamur yang terjadi di sana.
Berdasarkan informasi dari otoritas kesehatan setempat, penyebaran infeksi terjadi di fasilitas kesehatan.
Kepala petugas medis di Cabang Penyakit Mycotic CDC, Dr. Meghan Lyman mengatakn, peningkatan kasus dalam beberapa tahun terakhir benar-benar mengkhawatirkan.
Kasus infeksi di Amerika Serikat terjadi pertama kali pada 2016. Berdasarkan data CDC yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine, peningkatan yang cukup drastis terlihat sejak 2020 hingga 2021.
"Kami telah melihat peningkatan tidak hanya di area transmisi yang sedang berlangsung, tetapi juga di area baru," ujarnya dikutip dari NBC News (21/3/2023).
Jenis jamur yang menyebabkan infeksi yakni Candida auris atau C.auris. Orang dengan kondisi kesehatan yang prima tidak berisiko mengalaminya.
Tapi lain cerita, apabila yang terpapar merupakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau menggunakan alat bantu perawatan seperti ventilator maupun kateter.
Apabila terinfeksi, dapat mengakibatkan kondisi yang sangat parah atau bahkan kematian.
Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tingkat kematian akibat infeksi jamur ini berkisar antara 30-53%.
Selain karena peningkatan kasus, CDC mengkhawatirkan infeksi jamur ini lantaran dilaporkan kebal terhadap pengobatan.
Dari kasus yang ada, terjadi resisten terhadap echinocadins, obat anti jamur yang paling direkomendasikan untuk pengobatan infeksi.
Baca Juga: 4 Jenis Obat Alami Kurap, Bahannya Mudah Ditemukan di Rumah!
Source | : | NBC News,BBC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar