GridHEALTH.id - Jenis obat kurap beragam, ada yang topikal alias dioleskan ke kulit seperti salep dan ada juga oral atau diminum.
Meski sama-sama digunakan untuk mengobati kurap, tapi indikasi penggunaan dari dua jenis obat tersebut berbeda.
Obat anti jamur yang digunakan untuk mengatasi penyakit kulit ini, sebagian besar bekerja dengan cara merusak dinding sel jamur sehingga menyebabkannya mati.
Melansir laman CDC, obat kurap seperti salep rata-rata digunakan apabila penyakit kulit akibat jamur ini terjadi di bagian tubuh tertentu.
Misalnya sela-sela jari kaki atau telapak kaki (tinea pedis) dan paha bagian dalam (jock itch).
Durasi penggunaan obat anti jamur topikal ini, biasanya berlangsung sekitar 2 hingga 4 minggu.
Sementara itu, jika obatnya diminum, maka lama waktu konsumsinya yakni 1 sampai 3 bulan.
Jenis obat ini hanya digunakan apabila infeksi jamur terjadi di kulit kepala atau dikenal dengan tinea capitis.
Berikut adalah beberapa jenis obat kurap berbentuk salep dan juga yang diminum, bisa ditemukan di apotek.
Seperti namanya, obat kurap oles ini mempunyai kandungan bahan aktif Miconazole 2%. Ini dapat digunakan untuk mengobati kurap di selakangan maupun area lainnya.
Dikutip dari Tokopedia, obat ini mengandung beberapa bahan aktif seperti sulphur, salicylic acid, benzoic acid, camphora, menthol, dan juga base.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Obat Kurap Membandel, Mudah Ditemukan di Apotek
Source | : | CDC,Tokopedia,Medline Plus |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar