GridHEALTH.id - Mencegah stunting dapat dilakukan dengan berbagai cara dan orangtua perlu mengupayakan hal ini.
Stunting dikaitkan dengan asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu panjang, mulai saat masih ada dalam rahim hingga usia dini.
Kondisi ini mengakibatkan anak mengalami gagal tumbuh. Tidak hanya memengaruhi tinggi badannya, tapi juga kemampuan motorik dan sensoriknya.
Tak sampai di situ saja, ada juga efek jangka panjang yang membuat anak rentan mengalami penyakit degeneratif saat usianya sudah dewasa.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh orangtua khususnya ibu dalam mencegah stunting adalah dengan melakukan pemberian air susu ibu (ASI) dari usia 0-6 bulan.
Langkah pencegahan dengan memberikan ASI eksklusif kepada anak ini, juga direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF.
Melansir laman Universitas Airlangga, alasan mengapa ASI dapat mengurangi risiko stunting pada anak karena kandungan nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh buah hati.
Jika tidak mendapatkan ASI yang eksklusif selama 6 bulan, maka bayi berisiko kehilangan nutrisi penting yang bisa menjadi penghambat tumbuh kembangnya.
Berdasarkan hasil riset, anak balita yang tidak mendapatkan insiasi menyusui dini mempunyai risiko 1,3 kali lebih besar mengalami stunting.
Sedangkan pada anak yang menerima ASI eksklusif, risikonya 9,3 kali lebih rendah untuk mengalami kondisi ini dibandingkan yang tidak memperolehnya.
Perlu diingat, bahwa pemberian ASI yang baik perlu dilakukan hingga anak berusia 2 tahun.
Baca Juga: Pada Usia Berapa Stunting Terjadi pada Anak? Simak Penjelasannya!
Meskipun saat sudah berusia 6 bulan anak mulai makan, disarankan untuk memberikan ASI terlebih dahulu sebelum makanan lain.
Selain dapat mencegah stunting, memberikan ASI kepada anak juga dapat melindunginya dari berbagai macam penyakit lain seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, asma, hingga diabetes.
Sedangkan untuk ibu, ini bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker payudara, osteoporosis, hingga penyakit kardiovaskular.
Faktor yang menyebabkan anak tidak mendapatkan ASI eksklusif selain karena edukasi yang kurang, juga dipengaruhi oleh jumlah air susu ibu yang tidak berlimpah.
Jika yang menjadi masalah adalah jumlah air susu, maka ibu bisa melakukan hal berikut untuk meningkatkan produksinya, dilansir dari Pregnancy Birth & Baby.
1. Pastikan bayi melekat dengan baik dan mengeluarkan ASI secara efisien dari payudara
2. Memberikan ASI lebih sering, menyusui sesuai permintaan setiap 2-3 jam setidaknya 8 kali dalam 24 jam
3. Alihkan bayi dari satu payudara ke payudara yang lainnya
4. Pastikan payudara sudah dikosongkan dengan bayi setiap menyusui atau memompa
5. Saat bayi sedang menyusu, cobalah berikan tekanan pada payudara untuk membantu aliran ASI karena ini juga akan mendorong pengisapan yang lebih efektif
6. Pastikan minum banyak air, makan makanan bergizi seimbang dan tidak melewatkan waktu makan sekalipun (*)
Baca Juga: Simak 7 Tips Mengatasi Anak Stunting yang Perlu untuk Dilakukan
Source | : | Unair.ac.id,Pregnancy Birth and Baby |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar