Mengalami arteriovenous malformation atau melemahnya pembuluh darah yang ada di otak dan sekitarnya. Ini adalah kondisi bawaan lahir dan diagnosis dilakukan jika gejala berkembang.
Ini adalah penumpukan protein di dalam dinding arteri di otak yang dapat menyebabkannya melemah, bocor, dan pecah.
Selain keempat penyebab pendarahan otak tersebut, seseorang juga berisiko mengalami kondisi ini apabila berusia lebih dari 75 tahun.
Juga mengalami masalah pendarahan hingga penggunaan obat yang mengganggu pembekuan darah.
Mengingat efeknya yang serius, segera periksakan diri ke fasiltas kesshatan jika merasakan gejala berikut dan memiliki salah faktor risikonya.
• Kesemutan, mati rasa, atau tidak bisa menggerakan anggota tubuh secara tiba-tiba
• Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah
• Mual dan muntah
• Kehilangan pandangan atau sulit melihat
• Kehilangan keseimbangan
• Mengalami perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan, tidak berenergi, mengantuk, hingga jatuh koma
Apabila dokter mendiagnosis terjadi pendarahan pada otak, maka pengobatan akan segera dilakukan dan ini disesuaikan dengan keparahan, penyebab, dan bagian yang terdampak.
Pengobatan pendarahan otak dengan pembedahan dilakukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan. Ada juga beberapa obat yang diresepkan seperti pereda nyeri, kortikosteroid, atau osmotik untuk mengurangi pembengkakan. (*)
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar