GridHEALTH.id - Pendarahan otak adalah kondisi gawat darurat medis yang disebabkan oleh pecahnya arteri akibat tekanan di pembuluh darah.
Seseorang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami masalah permanen pada kesehatan.
Membuat seseorang tidak bisa menggerakan bagian tubuh tertentu hingga kehilangan kemampuan kognitifnya.
Kejadian kondisi ini cukup sering dan bisa menyerang seseorang dari segala kelompok usia.
Mengetahui dampaknya yang serius dan bisa terjadi pada siapapun, sehingga sangat penting untuk mengetahui penyebab pendarahan otak.
Dilansir dari WebMD, berikut adalah beberapa hal yang mengakibatkan seseorang berisiko mengalami kondisi ini.
Cedera yang terjadi di kepala merupakan penyebab pendarahan otak yang paling sering dialami oleh orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun.
Cedera di kepala biasanya menyebabkan pendarahan antara tengkorak dan jaringan di sekitarnya, mengakibatkan perdarahan ekstradural, subdural, atau subarachnoid.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang kronis bisa menyebabkan dinding pembuluh darah.
Tumor ganas ataupun jinak di otak, dapat menyebabkan pendarahan dengan memberikan tekanan pada pembuluh darah yang berdekatan saat tumbuh.
Ini secara bertahap akan melemahkannya dan menyebabkannya pecah.
Baca Juga: Perubahan Perilaku dan Sifat Pasca Pendarahan Otak, Mudah Marah
Mengalami arteriovenous malformation atau melemahnya pembuluh darah yang ada di otak dan sekitarnya. Ini adalah kondisi bawaan lahir dan diagnosis dilakukan jika gejala berkembang.
Ini adalah penumpukan protein di dalam dinding arteri di otak yang dapat menyebabkannya melemah, bocor, dan pecah.
Selain keempat penyebab pendarahan otak tersebut, seseorang juga berisiko mengalami kondisi ini apabila berusia lebih dari 75 tahun.
Juga mengalami masalah pendarahan hingga penggunaan obat yang mengganggu pembekuan darah.
Mengingat efeknya yang serius, segera periksakan diri ke fasiltas kesshatan jika merasakan gejala berikut dan memiliki salah faktor risikonya.
• Kesemutan, mati rasa, atau tidak bisa menggerakan anggota tubuh secara tiba-tiba
• Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah
• Mual dan muntah
• Kehilangan pandangan atau sulit melihat
• Kehilangan keseimbangan
• Mengalami perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan, tidak berenergi, mengantuk, hingga jatuh koma
Apabila dokter mendiagnosis terjadi pendarahan pada otak, maka pengobatan akan segera dilakukan dan ini disesuaikan dengan keparahan, penyebab, dan bagian yang terdampak.
Pengobatan pendarahan otak dengan pembedahan dilakukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan. Ada juga beberapa obat yang diresepkan seperti pereda nyeri, kortikosteroid, atau osmotik untuk mengurangi pembengkakan. (*)
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar