GridHEALTH.id - Pemerintah Indonesia lakukan gerakan makan dua telur setiap hari untuk cegah stunting pada anak.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Hal itu mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orangtuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.
Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Tak heran, masalah stunting ini juga masih terjadi di Indonesia sendiri.
Melansir dari indonesiabaik.id, angka stunting di Indonesia konsisten menurun sejak 2013 yang berada pada 37,2%.
Kemudian, kembali menurun pada tahun 2016, 2018, 2019, 2021 hingga saat ini di tahun 2022 berhasil menyentuh angka 21,6%.
Ini merupakan penurunan terbaik atau yang terendah dalam sedekade terakhir.
Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14% pada akhir 2024.
Baca Juga: 3 Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk, Serta Cara Mengatasinya
Source | : | BKKBN,Indonesiabaik.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar