GridHEALTH.id - Pendarahan di otak dikenal juga dengan istilah hemorrhage, merupakan salah satu jenis stroke.
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang bisa mengalami kondisi ini. Salah satu penyebab yang paling umum adalah cedera di kepala.
Seseorang yang jatuh atau mengalami kecelakaan dan terluka di kepala, berisiko mengalami pendarahan di tengkorak dan jaringan sekitarnya. Inilah yang membuat seseorang berisiko mengalami pendarahan otak.
Melansir WebMD, saat darah dari trauma yang terjadi di kepala mengiritasi jaringan di otak, ini akan menyebabkan pembengkakan.
Terjadilah edema serebral, sedangkan darah yang terkumpul di area tersebut disebut hematoma.
Kondisi ini meningkatkan tekanan di jaringan otak di dekatnya dan akan mengurangi aliran darah vital, serta membunuh sel-sel otak.
Pendarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, serta antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak dan penutup otak.
Saat ini terjadi, seseorang akan mengalami serangkaian gejala yang meliputi sakit kepala parah dan tiba-tiba, kejang meski tidak ada riwayat sama sekali, dan tangan atau kaki yang melemah.
Pendarahan otak juga akan membuat seseorang kehilangan kemampuan motorik sehingga tangannya tremor, tubuh tidak seimbang, hingga tidak sadarkan diri.
Mengutip Medical News Today, meskipun kondisi ini dapat berakibat fatal, tapi tetap ada peluang bagi penderita pendarahan otak untuk sembuh.
Beberapa orang bahkan dapat pulih total dari penyakit yang dialaminya tersebut.
Baca Juga: Ketahui 5 Penyebab Pendarahan Otak dan Pengobatan yang Tepat
Meski begitu, beberapa komplikasi jangka panjang mungkin terjadi pada para penyintasnya, yang meliputi:
* Mengalami masalah pada memori
* Kesulitan konsentrasi
* Gangguan suasana hati
* Perubahan perilaku
Sementara pada penderita yang tidak mendapatkan penanganan yang cepat, risiko kematian akan meningkat.
Oleh karena itu, apabila merasakan gejala pendarahan otak, segera pergi ke rumah sakit agar bisa lebih cepat mendapatkan bantuan medis.
Metode pengobatan yang diberikan biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien. Tindakan pembedahan misalnya, hanya akan dilakukan saat kondisi darurat.
Misalnya karena hematoma, tumor otak, aneurisma otak, dan juga keadaan terjadinya edema serebral.
Selain operasi, dilakukan juga tindakan intervensi lain dengan pemberian obat-obatan untuk mengurangi peradangan serta mengontrol kejang.
Untuk mendukung kesembuhan total, penyintas kondisi ini juga perlu menjalani rehabilitasi yang meliputi terapi fisik atau terapi bicara. (*)
Baca Juga: Waktu yang Dibutuhkan Untuk Penyembuhan Pasien Pendarahan Otak
Source | : | WebMD,Medical News Today |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar