GridHEALTH.id - Ketahuilah penyebab biduran tak kunjung sembuh dan membuat gatal tak tertahankan.
Biduran adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan, disertai rasa gatal.
Biduran yang disebut juga dengan urtikaria dapat muncul di seluruh bagian tubuh, bahkan tidak jarang muncul secara tiba-tiba.
Kondisi ini bukanlah penyakit yang membahayakan, tetapi bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman saat tidur atau sepanjang hari karena sensasi gatal yang muncul.
Bilur sering dimulai sebagai bercak gatal yang berubah menjadi bekas bengkak yang ukurannya bervariasi.
Bilur-bilur ini muncul dan memudar secara acak saat reaksi berjalan dengan sendirinya.
Biduran kronis bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari.
Banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, membuat kulit terlihat memerah.
Kelebihan cairan ini juga yang menyebabkan pembengkakan pada kulit dan rasa gatal-gatal.
Melansir dari beberapa sumber, inilah penyebab biduran yang sering dialami oleh banyak orang.
Pada sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Advances in Dermatology and Allergology, studi menunjukkan kerusakan gigi dan sejumlah infeksi lainnya dapat menyebabkan perkembangan gatal kulit hingga biduran.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Obat Alami Biduran yang Efektif Sampai Hilangkan Bekas
Sejumlah infeksi yang bisa jadi pemicu biduran di antaranya adalah nfeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan, infeksi virus seperti hepatitis dan norovirus.
Studi membuktikan, stres juga dapat menjadi penyebab dan memperparah kondisi biduran dan gatal-gatal kronis.
Stres dan biduran itu saling berhubungan karena ketika seseorang merasa stres, maka daya tahan tubuhnya bisa menurun.
Sementara itu, alergen atau penyebab biduran tentu akan lebih mudah berkembang pada tubuh seseorang dengan kekebalan tubuh yang tidak dalam keadaan baik.
Menurut American Osteopathic College of Dermatology, sekitar setengah kasus biduran idiopatik kronis disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh itu sendiri atau dikenal dengan autoimun.
Salah satu penyakit autoimun yang rentan memicu biduran adalah penyakit tiroid, kemudian disusul oleh rheumatoid arthritis dan diabetes tipe 1.
Dalam mengatasinya, pengobatan untuk kondisi autoimun dapat membantu menghilangkan gatal-gatal yang dialami.
Gatal-gatal yang muncul di siang hari biasanya juga dapat dipicu oleh paparan sinar matahari yang mencakup sinar UVA, UVB hingga sinar matahari secara umum.
Biduran yang muncul akibat sinar matahari biasanya bisa hilang dalam hitungan hari, tetapi dalam sebagian besar kasus masalahnya kambuh lagi dan terus berulang.
Pada sebuah studi yang diterbitkan pada Juni 2013 di Indian Journal of Dermatology, biduran juga dapat dipicu oleh beberapa bahan tambahan makanan, termasuk pewarna buatan, penyedap hingga pengawet.
Namun efeknya pada setiap orang kemungkinan dapat berbeda, karena masing-masing individu memiliki tingkat toleransi tersendiri pada bahan-bahan itu.
Baca Juga: Mengatasi Biduran pada Anak dengan Bahan Alami Oatmeal, Begini Caranya
Jika mengalami gatal-gatal sebagai bagian dari reaksi alergi yang parah, carilah perawatan darurat.
Gejala anafilaksis meliputi pusing, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada lidah, bibir, mulut, atau tenggorokan.
Beberapa kasus gatal-gatal berlangsung selama lebih dari enam minggu dan dapat berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Biduran kronis juga dapat dikaitkan dengan penyakit tiroid, masalah hormonal lainnya atau, dalam kasus yang sangat jarang, berkaitan dengan kanker.
Namun, kondisi ini biasanya menghilang dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Obat Biduran yang Tersedia di Apotek dan Aman Digunakan
Source | : | mayoclinic.org,acaai.org,Gridhealth |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar