GridHEALTH.id - Kemunculan kutil kelamin tak boleh disepelekan, karena ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius.
Kutil kelamin atau genital warts adalah salah satu bentuk penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Kondisi ini dapat dialami oleh pria maupun wanita. Pada wanita, ini umumnya ditemukan di vulva, vagina, leher rahim, dan bahkan anus.
Sementara itu pada pria, kondisi ini biasanya didapati di pangkal hingga ujung penis, rambut pubis, skrotum ataupun anus dan sekitarnya.
Penyebab kutil kelamin adalah infeksi virus human papilloma (HPV), yang ditularkan saat berhubungan intim.
Dokter Spesialis Dermatologi Venerologi dari Klinik Pramudia, dr Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, mengatakan bahwa kemungkinan untuk tertular sangat besar apabila melakukan hubungan intim dengan pasangan yang terinfeksi.
"Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HPV, maka kemungkinan 75% dari mereka akan tertular virus ini dan mengalami kutil kelamin," katanya dalam siaran pers yang diterima GridHEALTH, Selasa (23/5/2023).
Menurut dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin serta CEO Klinik Pramudia, mengatakan kalau kebanyakan masalah kesehatan ini terlambat terdeteksi.
"Hingga saat ini, kutil kelamin menjadi infeksi menular seksual (IMS) yang paling banyak ditemukan pada praktik sehari-hari," ujarnya.
"Hampir semua yang datang untuk berobat sudah dalam kondisi tahap lanjut karena kurang aware, sulit untuk jujur dan terbuka, serta belum punya kesiapan mental untuk melakukan pengobatan," sambungnya.
Kutil kelamin dapat terjadi akibat HPV risiko rendah seperti tipe 6 dan 11 ataupun jenis HPV risiko tinggi yakni HPV 16, 18, 31, 45, 52, dan 58.
Baca Juga: Info Terkini, Vaksin HPV Kanker Serviks Gratis di Seluruh RI
Masyarakat awam, khususnya wanita, perlu lebih sadar dengan kondisi ini karena dampaknya bisa serius.
Kutil kelamin yang bersifat ganas, dapat meningkatkan risiko kanker serviks atau kanker leher rahim.
Selain itu, jika ini terjadi pada wanita hamil, maka dapat menjadi penghalang peregangan jaringan saat proses persalinan.
Apalagi jika kutilnya berukuran besar dan ada di vulva maupun vagina, ini berpotensi memicu pendarahan akibat peregangan ketika melahirkan.
Tak hanya sampai situ, ibu yang terinfeksi saat melahirkan, berisiko menyebabkan berpindahnya virus ke saluran napas bayi dan mengakibatkan kesulitan bernapas.
Karena risiko komplikasinya yang tinggi, diharapkan wanita bisa segera melakukan pemeriksaan ketika menyadari gejala kutil kelamin.
1. Benjolan kecil yang berwarna mirip kulit, kecokelatan atau merah muda di area genital dan anus
2. Bentuknya cenderung lonjong dengan permukaan yang rata atau mirip kembang kol
3. Terasa gatal dan tidak nyaman di area genital
4. Terjadi pendarahan ketika berhubungan intim
Bila mengalami gejala-gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan agar bisa mendapatkan diagnosis yang tepat. (*)
Baca Juga: Awas Terkena Penyakit Kutil Kelamin dari Toilet Umum, Mudik dan Mampir di Rest Area Wajib Waspada
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar