"Merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah," sambungnya.
Tak hanya pada orang yang merokok, bahaya rokok juga berisiko dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya.
Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya ini menjelaskan, secondhand smoke merupakan asap yang berasal dari pembakaran tembakau, seperti rokok, cerutu, shisha, dan lainnya.
Orang-orang yang terpapar serta menghirup asap dari pembakaran ini, dikenal dengan istilah secondhand smoker atau perokok tidak aktif.
"Secondhand smoke dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru," jelasnya.
Sementara itu, jika yang terpapar adalah bayi dan anak-anak, maka akan meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS), infeksi pernapasan akut seperti pneumonia dan bronkitis, serangan asma, hingga pertumbuhan parunya terganggu.
Thirdhand smoke merupakan polutan yang tersisa di dalam ruangan saat pembakaran tembakau.
Orang yang bukan perokok aktif dapat terpapar oleh bahan-bahan berbahaya dari rokok saat menyentuh permukaan atau menghirup gas yang dilepaskan thirdhand smoke.
Bayi dan anak-anak terutama yang usianya masih kecil, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar dalam hal ini.
"Bayi dan anak-anak memiliki risiko terpapar lebih tinggi daripada dewasa karena lebih sering ada di dalam rumah dan aktivitas mereka lakuakn seperti merangkak dan memasukan barang-barang yang bukan makanan ke mulut," jelas dokter Rania.
Saat ini belum ada bukti efek thirdhand smoke pada manusia, tetapi penelitian pada tikus yang terpapar thirdhand smoke menunjukkan terdapat peningkatan risiko kanker paru. (*)
Baca Juga: Jadi Bahan Baku Utama, Ini Zat Berbahaya yang Dihasilkan dari Rokok Tembakau
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar