Hal ini dapat mengakibatkan gejala neurologis yang parah, seperti kejang, gangguan tidur, kebingungan, dan kelemahan otot yang progresif. Encephalitis rabies pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Rabies juga dapat menyebabkan gangguan mental dan perilaku pada manusia.
Penderita dapat mengalami kecemasan, kegelisahan, dan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Mereka juga dapat mengalami halusinasi, agitasi, dan perilaku agresif yang tidak biasa.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi pada rabies adalah paralisis atau kelemahan otot yang signifikan.
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat, termasuk saraf perifer, yang mengendalikan gerakan otot.
Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan fungsi otot secara bertahap dan berujung pada kehilangan kemampuan untuk bergerak atau berbicara.
Rabies dapat menyebabkan komplikasi respiratori yang serius. Pada tahap akhir penyakit, penderita dapat mengalami kesulitan bernapas, gagal napas, atau masalah pernapasan lainnya.
Komplikasi ini dapat mengancam nyawa penderita dan memerlukan perawatan medis intensif.
Pencegahan rabies melibatkan vaksinasi segera setelah terkena gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies.
Setelah gejala rabies muncul pada manusia, pengobatan menjadi sangat sulit dan prognosisnya biasanya buruk.
Oleh karena itu, pencegahan merupakan langkah utama dalam menghindari komplikasi yang serius akibat rabies. (*)
Baca Juga: Pahami Risiko Komplikasi Sifilis dan 5 Cara untuk Mencegahnya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar