GridHEALTH.id - Penjelasan lengkap saat makan mi instan sering dianggap jadi penyebab usus buntu.
Mi instan jadi salah satu makanan yang digemari banyak orang.
Mulai dari yang muda hingga tua pun sangat menggemari mi instan.
Bukan tanpa alasan, mi instan sangatlah mudah dibuat.
Bahkan, mi instan juga memiliki beragam rasa yang tidak membuat seseorang menjadi bosan untuk mengonsumsinya.
Namun, tak jarang jika akan ada anggapan berbahaya saat terlalu banyak makan mi instan.
Salah satunya akan bahaya munculnya penyakit usus buntu karena terlalu sering mengonsumsi mi instan.
Kendati demikian, apakah anggapan makan mi instan sebabkan usus buntu benar?
Tidak, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makan mi secara langsung menyebabkan usus buntu.
Usus buntu, atau apendisitis, terjadi ketika apendiks, yaitu saluran kecil berbentuk jari di usus besar, menjadi meradang.
Infeksi atau penyumbatan pada apendiks biasanya menjadi penyebab utama apendisitis.
Baca Juga: Ciri-ciri Awal dan Gejala Terkena Usus Buntu: Pentingnya Pengenalan Dini
Makan mi tidak dikaitkan dengan penyebab usus buntu.
Penyebab yang umum dari usus buntu adalah penyumbatan oleh feses, jaringan limfoid yang membengkak, atau pembentukan benjolan tinja yang keras.
Infeksi bakteri juga dapat menjadi faktor yang berperan.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan usus buntu antara lain
Usus buntu memiliki jaringan limfoid yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Jika jaringan limfoid mengalami pertumbuhan berlebihan atau hiperplasia, dapat menyebabkan penyumbatan pada usus buntu.
Sumbatan pada usus buntu dapat terjadi akibat pembengkakan kelenjar limfoid atau tinja yang mengeras dan menyumbat lumen usus buntu.
Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh feses, tumor, atau benda asing.
Infeksi bakteri pada usus buntu dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Peradangan yang terjadi dapat mempersempit lumen usus buntu dan akhirnya menyebabkan usus buntu menjadi terjepit atau terhambat.
Tumor baik jinak maupun ganas pada usus buntu dapat menyebabkan penyumbatan atau peradangan yang mengarah pada usus buntu.
Baca Juga: 10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Usus Buntu
Beberapa kelainan struktural seperti torsio (putaran) atau volvulus (putaran berlebihan) pada usus buntu juga dapat menyebabkan penyumbatan atau peradangan.
Terdapat bukti bahwa faktor genetik atau riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami usus buntu.
Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, termasuk usus buntu.
Jika mengalami gejala seperti nyeri perut yang tiba-tiba dan berat di sisi kanan bawah perut, mual, muntah, atau demam, penting untuk mencari perhatian medis segera.
Penting untuk diingat bahwa setiap kondisi medis harus dinilai oleh profesional medis yang memadai.
Baca Juga: Siapa Bilang Makan Mie Instan Sebabkan Usus Buntu? Ternyata Beginilah yang Sebenarnya Terjadi
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar