GridHEALTH.id - Tingginya kadar asam urat dalam tubuh, dalam dunia medis dikenal dengan nama hiperurisemia.
Jika dibiarkan berlarut, kondisi tersebut akan menyebabkan penyakit asam urat.
Asam urat kambuh bisa terjadi kapan saja, bahkan pada malam hari saat tertidur. Proses terjadinya sangat cepat, hanya butuh beberapa jam saja.
Namun, menurut NHS Inform, untuk kondisinya bisa kembali normal memakan waktu yang lama, antara tiga sampai 10 hari.
Persendian yang terdampak akan terasa sangat sakit, bengkak, dan juga panas ketika disentuh.
Tak hanya itu, kulit juga akan nampak kemerahan dan sedikit mengkilat. Ini karena di area sekitar sendi terjadi peradangan.
Metode pengobatan Ayuverda yang mengandalkan bahan herbal, masih dipercayai dapat mengatasi berbagai penyakit, termasuk asam urat.
Terdapat beberapa bahan herbal untuk perawatan Ayurveda yang bisa dilakukan dengan tujuan mengatasi dan sekaligus mencegah asam urat kambuh, salah satunya brotowali.
Brotowali dengan nama latin Tinospora cordifolia, tanaman yang berasal dari kawasan Asia.
Khasiat brotowali untuk asam urat, berasal dari senyawa-senyawa kimia yang dimiliki oleh tanaman ini.
Beberapa senyawa kimia tersebut, merupakan antioksidan yang memang dikenal baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Khasiat Tanaman Herbal Sambiloto untuk Obat Asam Urat, Tertarik Coba?
Mengutip WebMD, brotowali juga diketahui memiliki efek anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan pada penderita asam urat.
Dengan begitu, maka rasa nyeri di persendian akibat pembentukan kristal-kristal asam urat yang tajam dapat berkurang.
Sementara untuk mencegah asam urat kambuh, diketahui bahan herbal ini mempunyai sifat diuretik.
Ini artinya, seseorang yang mengonsumsinya akan mengalami peningkatan produksi urine.
Hal ini akhirnya akan membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh, dengan membuangnya saat buang air kecil.
Terbukti ada manfaat brotowali untuk asam urat. Penggunaannya pun terbilang aman, selama digunakan tidak berlebihan.
Akan tetapi, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk kewaspadaan.
Ketika dikonsumsi langsung, ekstrak batang tanaman ini mungkin menyebabkan sakit kepala atau nyeri hidung pada beberapa orang.
Sedangkan jika diaplikasikan ke kulit, pada beberapa orang menimbulkan efek terbakar, gatal, dan kemerahan.
Bagi orang-orang yang mengidap autoimun juga, sebaiknya berhati-hati. Pengunaan brotowali dikhawatirkan membuat kekebalan lebih aktif, sehingga muncul gejala penyakit autoimun.
Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter sebelum coba menggunakan bahan alami ini. (*)
Baca Juga: Daging yang Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Asam Urat: Panduan Nutrisi Sehat
Source | : | WebMD,NHS Inform |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar