Zat capsaicin inilah yang menghasilkan rasa pedas ketika memakan cabai.
Dipercayai capsaicin menyebabkan reseptor TRPV1 yang ada di kerongkongan aktif dan menghasilkan sensasi panas dan terbakar.
Penelitian kecil yang dilakukan di Meksiko juga menemukan, zat kimia dari cabai memicu gejala asam lambung pada 28 dari 31 orang yang didiagnosis GERD dan 6 dari 17 orang dalam kondisi sehat.
Sementara itu, penelitian di Amerika Serikat (AS) menemukan ditambahkannya capsaicin ke dalam makanan membuat perut mulas lebih cepat setelah makan.
Akan tetapi, ada juga laporan anekdotal yang menyebutkan, makan cabai secara teratur justru dapat menyembuhkan gejala GERD.
Bukti ilmiahnya yang masih belum jelas ini, pilihan terbaik yang dilakukan adalah mengurangi atau menghindari makanan pedas, terutama jika sering mengalami kekambuhan.
Selain cabai atau makanan pedas, ada juga beberapa jenis makanan lain yang berisiko sebabkan asam lambung yang disarankan untuk dihindari, di antaranya berikut ini.
1. Makanan berlemak: Butuh waktu lebih lama di perut, sehingga lambat dicerna dan membuat asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Tomat: Mempunyai asam malat dan sitrat, keduanya dapat membuat lambung memproduksi terlalu banyak asam.
3. Buah citrus: Buah ini bersifat asam dan dapat memperburuk gejala refluks asam karena kandungan pH-nya yang rendah.
4. Minuman bersoda: Gas yang dikeluarkan dari minuman bersoda meningkatkan tekanan lambung, karena gelembung mendorong perut dan meregangkan perut, sehingga sfingter esofagus terbuka. (*)
Baca Juga: Gejalanya Beda Tipis, Begini Perbedaan Tanda Asam Lambung dan Penyakit Jantung
Source | : | Kompas.com,Vanguard Gastroenterology |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar