Penting diingat kalau ini merupakan satu-satunya sumber makanan atau minuman bagi anak. Paling sedikit diberikan sebanyak 8 kali sehari.
Hindari memberikan asupan makanan maupun minuman selain ASI sebelum anak berusia 6 bulan.
Pasalnya jika hal tersebut dilakukan, dikhawatirkan akan mengurangi produksi ASI, meningkatkan risiko infeksi, hingga alergi.
Baru, ketika anak sudah memasuki usia 6 bulan, maka boleh diberikan asupan nutrisi lain yakni Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Namun perlu diingat, pada fase ini ibu juga tetap harus terus memberikan memberikan air susu ibu kepada anak yang dibagi ke dalam tiga waktu yakni pagi, siang, dan malam atau sesuai keinginan bayi.
Selain untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, air susu ibu juga baik untuk membentuk antibodi.
Ini mengutip Raising Children, akan membantu mengurangi risiko infeksi dan masalah kesehatan lainnya seperti gastroentritis dan infeksi saluran pernapasan.
Tak hanya itu, risiko terhadap infeksi telinga, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, obesitas, serta beberapa jenis kanker juga berkurang.
Bayi yang disusui juga mempunyai risiko kematian mendadak yang tidak terduga pada masa bayi (SUDI) lebih rendah.
Hal tersebut termasuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan kecelakaan tidur yang fatal.
Jadi, pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan MPASI yang bergizi seimbang agar terhindar dari stunting, serta masalah kesehatan lainnya. (*)
Baca Juga: Stunting: Berbagai Upaya Penanganan dan Pengobatan yang Tepat
Source | : | Kemenkes RI,Indonesiabaik.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar