GridHEALTH.id - Penggunaan bahan alami untuk mengobati berbagai penyakit dan menjaga kesehatan telah menjadi praktik yang ada sejak zaman dahulu.
Dalam konteks ini, dua istilah yang sering kali muncul adalah "obat herbal" dan "jamu".
Meskipun keduanya berhubungan dengan penggunaan tumbuhan dan bahan alami untuk tujuan medis, ada perbedaan signifikan antara keduanya.
Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara obat herbal dan jamu, serta membedah mitos dan realitas di sekitar keduanya.
Obat Herbal
Obat herbal merujuk pada produk medis yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan, akar, daun, bunga, dan berbagai bagian tumbuhan lainnya.
Ini dapat berbentuk kapsul, tablet, bubuk, ekstrak cair, atau bentuk lain yang dapat dengan mudah dikonsumsi.
Obat herbal sering dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah yang mengidentifikasi sifat-sifat penyembuhan dari bahan alami tertentu.
Jamu
Jamu adalah tradisi pengobatan alami yang berasal dari Indonesia.
Ini adalah campuran bahan-bahan alami, seperti tumbuhan, rempah-rempah, dan bahan-bahan lain yang dimasak atau direndam dalam air panas untuk menghasilkan ramuan yang diminum.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Herbal Bantu Turunkan Kadar Kolesterol Jahat
Jamu telah menjadi bagian penting dari budaya dan warisan kesehatan masyarakat Indonesia selama berabad-abad.
Perbedaan Utama
1. Asal Usul dan Budaya
Jamu adalah tradisi yang berasal dari Indonesia dan memiliki nilai budaya yang kuat di negara ini.
Sementara itu, obat herbal mencakup berbagai produk dari berbagai budaya dan sistem pengobatan di seluruh dunia.
2. Pengolahan dan Penggunaan
Jamu sering kali melibatkan pengolahan bahan-bahan alami dengan cara direbus atau direndam dalam air panas, menghasilkan ramuan yang diminum.
Obat herbal dapat berbentuk beragam, termasuk kapsul, tablet, atau ekstrak cair, dan dapat diminum atau diambil dalam bentuk lain.
3. Pendekatan Ilmiah
Obat herbal sering kali dihasilkan berdasarkan penelitian ilmiah yang memvalidasi manfaat kesehatan dari bahan-bahan alami tertentu.
Jamu lebih berakar pada tradisi dan pengetahuan turun-temurun yang telah diwariskan.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar