Asam lambung naik membuat saluran kerongkongan jadi lebih sering terbuka daripada biasanya.
Kondisi ini mengakibatkan jadi lebih banyak udara yang tertelan. Alhasil, untuk mengeluarkan udara tersebut dari tubuh, akan timbul respons bersendawa.
Dilansir dari Prevention, jika mulut dipenuhi oleh air liur atau saliva setelah makan, ini bisa mengindikasikan refluks asam.
Untuk beberapa alasan, mulut mulai berair sebelum muntah. Kelenjar ludah bekerja keras saat mendeteksi iritasi di tenggorokan.
Maka, timbul respons untuk membasuh apa pun yang ada di bawah sana atau yang akan muncul.
Cairan lambung yang memaksa naik ke kerongkongan juga akan meninggalkan rasa asam atau pahit di belakang tenggorokan, menurut penelitian di American Journal of Medicine.
Ini bisa dicurigai sebagai gejala asam lambung apabila saat makan, rasa dari makanan terasa pahit di mulut.
American Gastroenterological Association menjelaskan, perasaan mengganjal yang terus-menerus di tenggorokan, sebagian besar disebabkan oleh refluks asam.
Apalagi jika keluhan ini dirasakan bersamaan dengan gejala-gejala yang terdapat dalam daftar ini.
Selain setelah makan, asam lambung kumat juga biasanya terjadi pada tengah malam, saat tidur.
Hal ini dipengaruhi oleh posisi tidur yang membuat isi lambung lebih mudah untuk naik. Sehingga menyebabkan penderitanya akan kesulitan untuk tidur. (*)
Baca Juga: Ikuti Saran Mertua, Ternyata Ini Manfaat Rutin Mengonsumsi Jagung untuk Sembuhkan Asam Lambung
Source | : | Prevention,Royal Progress |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar