GridHEALTH.id - Polusi udara di Jakarta masih cukup tinggi dan ini berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat.
Pada hari ini, Selasa (29/8/2023), indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 169, termasuk dalam kategori tidak sehat.
Dengan konsentrasi polutan PM2.5 yang jumlahnya 17.9 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Kondisi seperti ini kurang baik bagi kesehatan dan dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk memicu alergi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada risiko peningkatan alergi saat polusi udara memburuk.
Pemicunya tak lain adalah paparan sehari-hari terhadap kualitas udara yang buruk.
Melansir WebMD, diketahui polusi udara mengandung sejumlah senyawa kimia yang berbahaya.
Di antaranya karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan lainnya.
Partikel yang ditemukan dalam polusi dapat berupa asap, debu, pasir, dan serbuk sari.
Partikel dengan ukuran yang kecil, mempunyai risiko yang besar bagi kesehatan.
Pasalnya, partikel berukuran kurang dari 10 mikrometer, sekitar seperempat diameter rambut manusia, mudah terhirup dan masuk ke paru serta pembuluh darah.
Baca Juga: Semprot Air di Jalanan untuk Mengatasi Polusi Udara, Efektifkah? Ini Kata Pakar
Source | : | WebMD,iqair.com |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar