Pola asuh yang kurang baik dalam pemberian makan bagi bayi dan balita, bisa menjadi awal mula stunting pada anak.
Setelah melahirkan, ibu perlu tahu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, Si Kecil membutuhkan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan.
Kemudian, ASI boleh dilanjutkan hingga usia 2 tahun sambil dibarengi dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi.
Makanan MPASI anak harus mempunyai kandungan nutrisi lengkap yang terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat, serta teksturnya disesuaikan dengan usia Si Kecil.
Selain pemberian nutrisi, pola asuh juga berperan dalam melindungi imunitas anak sehingga tidak mudah sakit.
Misalnya dengan melengkapi imunisasi sesuai dengan jadwal, serta rutin memeriksakan tumbuh kembangnya di Posyandu.
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk sanitasi dan air bersih, membuat anak lebih rentan terkena penyakit infeksi.
Kebiasaan seperti tidak cuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir sebelum dan sesudah makan, memudahkan kuman untuk masuk ke tubuh.
Selain mencuci tangan, hal mendasar yang masih menjadi persoalan dan bisa menimbulkan penyakit, yakni buang air besar sembarangan.
Penyebab stunting di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kecukupan gizi, pola asuh orangtua, hingga keterjangkauan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
Memperbaiki faktor-faktor tersebut berguna untuk mencegah stunting pada anak. (*)
Baca Juga: Begini Pola Asuh yang Dapat Menyebabkan Stunting, Ternyata Bisa Jadi Pemicu Utama
Source | : | Kementerian Kesehatan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar