GridHEALTH.id - Ibu menyusui tentu selalu mau memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Sehingga hal-hal yang dianggap berbahaya akan dihindari, termasuk larangan minum es karena dianggap berbahaya.
Mitos bahaya es untuk ibu menyusui sering dikatakan oleh orangtua zaman dahulu. Konon, ini dapat menyebabkan anak pilek.
Hingga sekarang, mitos tersebut masih banyak yang percaya dan tidak melanggarnya agar anak tetap sehat.
Mitos bahaya es untuk ibu hamil dibantah oleh Dr Rahuram Mallaiah direktur neonatologi Fortis Le Femme India.
Dilansir dari HealthSite, ia mengatakan bahwa itu merupakan mitos yang sama sekali tidak benar.
Menurutnya, jika seorang ibu minum minuman dingin selama menyusui, tidak akan terjadi hal yang membahayakan pada bayi ataupun membuatnya masuk angin.
Ini artinya, tidak ada hubungan antara konsumsi minuman dingin dan perubahan pada komposisi ASI.
Ibu menyusui justru perlu banyak minum air putih, sehingga ada cukup air di dalam tubuh untuk memproduksi ASI.
Ketika menyusui, kebutuhan cairan ibu mengalami peningkatan. Setidaknya harus mengonsumsi 128 ons (3,8 liter atau 16 gelas) air sehari.
Baik itu es ataupun air putih dengan suhu ruang, tak masalah untuk diminum selama menyusui agar tubuh tetap terhidrasi.
Baca Juga: Makan Banyak Selama Menyusui Bikin Produksi ASI Deras, Benarkah?
Selain itu, ibu juga bisa minum susu atau jus buah karena jenis minuman ini mengandung banyak air.
Dehidrasi dapat menyebabkan produksi ASI menurun, tubuh kelelahan, dan mengalami kram otot.
Ibu juga akan mengalami sakit kepala, mulut kering, dan terkadang juga mual yang tidak nyaman selama memberikan ASI.
Mitos bahaya es untuk ibu menyusui memang tidak benar, tapi ada beberapa minuman yang memang sebaiknya dihindari atau dibatasi.
Melansir Mayo Clinic, hindari minum lebih dari 2 hingga 3 cangkir minuman berkafein seperti kopi atau teh per hari.
Kafein dalam ASI mungkin dapat mengganggu bayi atau mengganggu tidur bayi.
Selain itu, kafein dalam teh misalnya juga akan membuat tubuh sulit untuk menyerap zat besi, yang dibutuhkan untuk energi.
Hindari minum teh saat mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging tanpa lemak dan sayuran hijau.
Berbeda dengan kafein yang masih diperbolehkan walau hanya sedikit, minuman beralkohol sama sekali tidak boleh dikonsumsi oleh ibu selama menyusui.
Alasan mengapa ibu menyusui sebaiknya tidak mengonsusmi minuman beralkohol karena alkohol dapat mencapai ASI.
Penting bagi ibu menyusui untuk selalu memenuhi kebutuhan air untuk mencegah dehidrasi dan juga meningkatkan produksi air susu. (*)
Baca Juga: Apa Itu Hiperlaktasi, Benarkah Bisa Sebabkan Mastitis yang Merupkaan Momok Bagi Ibu Menyusui
Source | : | Mayo Clinic,HealthSite |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar