Baca Juga: Benarkah Anemia Bisa Membuat Emosi Tidak Stabil? Simak Penjelasannya
Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk faktor genetik, infeksi, paparan bahan kimia beracun, atau efek samping dari pengobatan tertentu, seperti kemoterapi.
Anemia aplastik terbilang jenis yang langka. Gejala anemia aplastik yang dialami oleh pengidapnya dapat sangat serius.
Ini mencakup kelemahan yang parah, infeksi berulang, mudah memar, dan pendarahan yang sulit dihentikan.
Diagnosis anemia aplastik juga melibatkan pemeriksaan darah, dan seringkali diperlukan biopsi sumsum tulang untuk menentukan penyebab pastinya.
Pengobatan yang dilakukan terhadap pengidap anemia aplastik, ditentukan berdasarkan penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah infeksi atau paparan bahan kimia beracun, maka perawatan difokuskan pada penyebab utamanya.
Sedangkan bila faktor genetik atau efek samping pengobatan, tindakan seperti transplantasi sumsum tulang belakang atau terapi imunomodulator mungkin diperlukan.
Pemilihan pengobatan anemia aplastik tersebut dilakukan dengan tujuan memulihkan produksi sel darah merah yang normal.
Perbedaan utama antara anemia aplastik dan anemia biasa adalah dalam penyebab dan tingkat keparahan.
Diagnosis keduanya dilakukan melalui pemeriksaan darah, tapi pada pengidap anemia aplastik membutuhkan pendekatan yang lebih intensif.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat jika mengalami gejala anemia. (*)
Baca Juga: Kulit Kekuningan apalagi Dibarengi Lesu, Waspada Gejala Awal Kurang Darah dan Darah Rendah
Penulis | : | Konten Grid |
Editor | : | Grid Content Team |
Komentar