Antioksidan dalam terong dapat membantu melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan oksidatif.
Perlu diketahui, stres oksidatif yang terjadi di tubuh dapat memicu perkembangan kanker.
Namun ada yang perlu dipahami, sebagian besar penelitian tersebut masih tahap awal dan dilakukan pada hewan atau sel kanker dalam lab.
Sehingga dalam penggunaannya perlu berhati-hati dan memerhatikan hal-hal berikut:
• Efek samping: Beberapa senyawa dalam terong seperti solanin, dapat beracun jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Penggunaan berlebihan terong atau ekstraknya dapat menyebabkan efek samping yang serius.
• Ketidakpastian dosis dan jenis kanker: Dosis yang diperlukan untuk mencapai efek antikanker yang signifikan masih belum jelas.
Selain itu, manfaat bahan alami ini mungkin dapat berbeda-beda tergantung pada jenis kanker yang dialami.
Manfaat terong untuk kesehatan kanker masih dalam penelitian eksperimental dan klaimnya sebagai obat kanker harus diterapkan dengan hati-hati.
Meskipun terong mengandung senyawa bioaktif yang mungkin dapat mengobati kanker, tapi penelitian lebih lanjut terutama efek pada manusia masih diperlukan.
Konsultasikan dengan dokter sebelum menerapkan ini sebagai pengobatan alternatif. (*)
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar